- Kolase tim tvOnenews.com
Pegi alias Perong Akui Tak Bersalah, Pakar Mikro Ekspresi Jelaskan Gelagat Tersangka: Seperti Ada yang Ngajarin Ngomong
Kirdi menyampaikan hal ini berkaitan dengan Ilmu Investigasi, kasus kejahatan itu harus dilakukan secara cepat, akurat, dan dengan sumber sebanyak-banyaknya yang dapat digunakan.
Sebab, kalau proses semakin lama maka alat bukti semakin pudar, seperti DNA dan air mani yang tertinggal pada korban.
Pakar Mikro Ekspresi, Kirdi Putra. (Apa Kabar Indonesia Siang, tvOne)
Kedua, Ingatan saksi juga semakin pudar karena mulai lupa kejadiannya secara detail.
Yang ketiga, semakin lama maka pelaku akan semakin dapat menciptakan alibi yang berlapis-lapis, bahkan dapat bercerita oleh banyak orang dengan versinya.
“Jadi kalau ditanya, misalnya pun dia yang melakukan, begitu dilihat ekspresi takutnya juga nggak akan terlalu kelihatan,” kata Kirdi.
Berkaitan dengan pernyataan dari pelaku lainnya yang mengaku menjadi korban salah tangkap, apakah ekspresi Pegi Setiawan terlihat dibawah tekanan?
Kirdi hanya memberikan dua kemungkinan, dilihat dari bukti-bukti fakta, kemungkinan pertama memang Pegi adalah pelakunya.
“Kalau kita analisa dengan berbagai kemungkinan, saya berani untuk menyimpulkan fokus jadi 2. Yang pertama bahwa memang dia pelakunya karena ada fakta-fakta lain tetapi harus dikonfirmasi lagi,” Jelas Kirdi.
Hal ini didasarkan pada keterangan bahwa bapak kandungnya mengenalkan kepada pemilik kost dengan nama Robi Irawan sebagai keponakan.
“Fakta ini kan tidak boleh dihilangkan, kalau memang tidak ada apa-apa, lalu kenapa dilakukan?” kata Kirdi terheran.
Kemudian yang kedua, seharusnya kepolisian berani secara lugas terbuka dengan media untuk menjaga citra kepolisian supaya tidak timbul anggapan lain.
“Supaya masyarakat tidak beranggapan bahwa oke ini Drama. Jadi bukan salah tangkap. Sebab ada orang beranggapan, biar cepat selesai diambil satu orang mainin drama,” tuturnya.
Kirdi menyoroti perkataan dari Pegi Setiawan ‘Saya tidak bersalah atas pembunuhan itu’ dan ‘Saya rela mati’. Dua hal ini yang terus menerus diulang oleh Pegi di depan kamera media.
“Kalau saya diposisi itu saya bilang ‘oi bukan gua pembunuhnya, coba cek sama si…’ kayak orang kepleset mau jatuh ke sungai, dia akan berusaha meraih apapun yang ada di sekelilingnya, bukan hanya satu jenis tanaman tertentu yang diambil,” jelasnya.