- tim tvOne - Sonik Jatmiko
Mainan Kuda Goyang, Bertahan dalam Serbuan Mainan Modern
Banyumas, Jawa Tengah - Mainan tradisonal kuda goyang masih disukai oleh anak-anak. Meski saat ini serbuan mainan modern, terutama dari pasar mancanegara terus masuk ke negeri ini. Kuda goyang masih mendapat tempat di hati anak-anak. Mainan ini memiliki bentuk yang unik, dan bisa dimainkan secara atraktif.
"Angka penjualannya masih stabil, bahkan relatif naik. Ini artinya terus ada peminatnya," ujar Tarno, perajin kuda goyang, kepada tvonenews.com, Senin (3/1/2022).
Tarno adalah pemilik bengkel produksi mainan kuda goyang di Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jateng. Tarno, lelaki dua anak; berusia 45 tahun ini, masih menekuni pembuatan kuda goyang. Mungkin Tarno adalah satu-satunya produsen kuda goyang di Kabupaten Banyumas.
"Kuda goyang dibuat dari bahan kayu. Saya gunakan kayu-kayu bekas limbah industri furniture. Kayu dipilih sesuai ukuran, lalu dibentuk dan dipotong sesuai desain. Dirangkai, dipaku, terakhir finishing dengan cat warna," ujar Tarno.
Tarno menjelaskan detail proses pembuatannya.
Setelah dipotong dan dibentuk sesuai pola yang dibutuhkan, kayu-kayu lalu dirangkai. Saat merangkai kayu-kayu ini, yang paling penting adalah keuatan dan keseimbangan. Karena mainan akan dinaikan anak-anak, kekuatan mutlak diperlukan. Sedangkan keseimbangan, diperlukan agar saat memainkan kuda goyang, tidak dibutuhkan tenaga yang terlalu besar.
"Juga untuk keselamatan," pendeknya.
Setelah dirangkai dan dipaku, kuda goyang ini lalu diperhalus dengan cat dasar dan dempul. Bagian-bagian sudut yang terbuka diisi dengan dempul agar lebih kokoh. Permukaan kayu yang kasar juga ditutup dengan dempul, agar rapi.
"Lalu pengecatan. Saya gunakan cat minyak untuk finishing. Warna-warna cerah digunakan, agar kuda terlihat menarik bagi anak-anak. Bagian-bagian seperti mata, mulut, dan ekor, dilukis sesuai bentuk aslinya. Kuda-kuda yang sudah dicat, lalu dijemur," jelasnya.
Dalam sehari, Tarno bisa membuat lima hingga sepuluh set kuda goyang. Kuda-kuda ini biasnya merupakan pesanan dari sejumlah pedagang mainan anak luar kota bahkan luar propinsi. Selain itu, Tarno juga menjajakan sendiri kuda goyangnya di outlet sebuah lokasi wisata di Baturraden.
"Harganya 150 ribuan satu buahnya. Kalau yg kecil yang tidak untuk dinaiki, sepuluhan ribu," ujar Tarno.
Selain kuda goyang berukuran besar yang bisa dinaiki, Tarno juga membuat kuda goyang berukuran kecil yang digunakan untuk mainan dan ornamen. Kuda-kudaan ini terbuat dari bahan kayu yang lebih tipis, dengan pemberat berupa bola beton.
Selain sebagai usaha sehari-hari, Tarno menekuni kerajinan ini juga untuk melestarikan mainan tradisional. Agar masih ada yang menjaga keberadaannya.
"Biar anak jaman sekarang masih ada yang bisa melihat. Biar tidak punah karena mainan modern," ujarnya. (Sonik Jatmiko)