- youtube.com
Bisa Sukses dan Harta Melimpah, Siapa Sangka Dulunya Politikus ini Pernah Jadi Gembel Sampai Diusir-usir Orang, Kini Justru...
tvOnenews.com - Salah satu politikus kaya raya dengan harta melimpah, padahal dulunya pernah merasakan jadi gembel, bahkan diusir-usir orang adalah Ahmad Sahroni.
Sosok Ahmad Sahroni merupakan salah satu crazy rich Indonesia, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024.
Ahmad Sahroni adalah seorang pengusaha dan politisi yang siapa sangka, dahulu pernah merasakan pahitnya dunia, dipandang sebelah mata, dan diremehkan.
Simak kisah sukses Ahmad Sahroni, politikus dengan harta melimpah yang dulunya pernah menjadi gembel dan diacuhkan orang berikut ini.
Dilansir Rabu (28/06/23) dari tayangan YouTube channel Kasisolusi dengan judul "KISAH PAHIT AHMAD SAHRONI: GUE DULU GEMBEL, DIUSIR. ALHAMDULILLAH SEKARANG PUNYA FERARRI KARENA INI," yang diunggah pada 19 Mei 2023.
Terkait dengan stempel dirinya sebagai crazy rich, Ahmad Sahroni menyampaikan bahwa hal yang ia dapatkan adalah atas keridhaan Allah SWT.
"Gue sebagai supir waktu itu di salah satu perusahaan, yang sekarang, perusahaan itu sampai hari ini punya gue," ujar Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni menyampaikan bahwa apakah hal tersebut bukan merupakan sebuah tas cerita, karena semua pelaku bisnis pemain minyak di Jakarta dan Surabaya semua mengetahui perusahan miliknya saat ini.
Perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan swasta murni, dengan kondisi perusahaan keluarga sebelumnya. Dahulu perusahaan tersebut adalah milik bosnya pada saat Ahmad Sahroni bekerja sebagai seorang driver atau supir.
Ia bekerja sekitar tahun 97, setelah lulus SMA karena diajak oleh pamannya yang juga merupakan teman dari bos kedua dari perusahaan tersebut.
Paman dan bosnya memiliki hubungan pertemanan yang baik semenjak berkuliah di STAN.
"Beliau sudah passed away 2 tahun lalu. Dan itu orang yang pernah mau lempar gue pake asbak rokok, karena waktu itu dia baru pulang mabok. Dan gue baru pulang mabok, dan dia menuduh gue nipu dalam proses pekerjaan, pengisian bahan bakar minyak (bbm)," papar Ahmad Sahroni.
Tahun 98 pada saat terjadi demo besar-besaran, Ahmad Sahroni masih bertugas mengantar bosnya di salah satu tol dengan suasana riuh bakar-bakaran.
Ahmad Sahroni juga menuturkan bahwa pernah berseteru dengan pamannya hingga akhirnya keluar dari pekerjaan. Kemudian di tahun 99 ia bekerja ke Miami, Florida.
"Flashback sebelum jadi supir itu, eh tukang ojek payung. Tapi proses bagaimana tadi kenapa bisa jadi seperti sekarang ini (politikus dan crazy rich)," pungkas Ahmad Sahroni.
Ia menuturkan bahwa bosnya selalu bekerja by phone, karena tidak bisa menyetir mobil. Bosnya selalu memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pekerjaan ini dan itu, dan terdengar oleh Ahmad Sahroni.
Hingga pada suatu ketika, saat bosnya tengah mabuk, ialah yang mengerjakan semua pekerjaan bosnya tersebut.
"Disaat dia mabok dan gak bisa kerja, pekerjaan dialah yang gua kerjain. Kebayang dong," pungkas Ahmad Sahroni.
"Nah pekerjaan yang dia suruh, gue yang kerjain. Isi kapal, beli kita nebus minyak di Pertamina Keramat Raya waktu itu kantor pemasaran. Kita bayar ke bank, kita yang ngisi ke kapal nah proses itu gua lakuin," terang Ahmad Sahroni.
Padahal waktu itu Ahmad Sahroni adalah supir, namun bisa terlibat dalam pekerjaan bos. Darisitulah Ahmad Sahroni kemudian bisa berhubungan dengan para pihak terutama para klien dan pemilik kapal.
"Banyak dari mereka lebih dominan senang berkomunikasi dengan gue," ujar Ahmad Sahroni.
Karena saat itu bosnya sulit dihubungi oleh para klien, akhirnya para klien dan pemilik kapal beradaptasi dan berhubungan dengan Ahmad Sahroni.
"Nah si bos ini, someday ada keributan yang luar biasa dengan bos gede. Terjadilah mereka ribut, bos gue itu ngambil uang perusahaan yang akhirnya kabur, akhirnya keributan mereka makin manjadi," ujar crazy rich Tanjung Priuk.
Karena keributan makin besar, akhirnya Ahmad Sahroni lah yang akhirnya menjadi pengganti dengan proses yang sudah dilewati sebelumnya tersebut.
Tak butuh waktu lama, bahkan tahun 2003 Ahmad Sahroni bisa mencapai posisi GM dalam dua tahun karena memilki data dan bisa berkomunikasi baik dengan para klien dari bos sebelumnya.
Setelah tahun 2003 para pihak mengatakan bahwa ada salah satu institusi yang meminta dirinya untuk mengambil kerjasama dengan perusahaan lain. "Dari situlah akhir dari prosesi pergantian klien yang tidak diminta, tapi mereka kasih kepada gue," terang Ahmad Sahroni menambahkan.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)