- Kolase tvonenews
Di Hadapan Uya Kuya, TKI di Myanmar Bocorkan Begini Cara Kerja Scam Online, Ternyata Trik Ini Bikin Korban Deposit Ratusan Juta…
tvOnenews.com – 20 TKI di Myanmar, cerita ke Uya Kuya soal pembebasan setelah sempat disekap, fakta mengejutkan akhirnya terungkap.
Sebanyak 20 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi korban penyekapan di Myanmar. Mereka dipaksa untuk bekerja sebagai scammer atau penipu.
Dua tersangka bernama Andri dan Anita kini sudah ditangkap Bareskrim atas kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Dilansir dari kanal Youtube Uya Kuya TV, 10 dari korbannya menceritakan kasus penyekapan 20 TKI di Myanmar.
Salah satu korban mengatakan awalnya dia ditawari seseorang yang dikenalnya untuk bekerja di Thailand sebagai operator marketing online.
Tak hanya itu, korban juga diiming-imingi dengan gaji yang fantastis.
“Saya ikut program ke Mekkah itu ke Saudi cuma setahun nunggu, ketika owner nawarin langsung saya kerja di Thailand sebagai operator marketing online dengan gaji yang menurut saya besar. Yang nawarin itu bukan orang yang baru saya kenal,” kata salah satu korban.
Proses rekrutmen juga dilakukan sedemikan rupa, ia dihubungi langsung oleh salah satu pelaku bernama Anita mulai dari interview online hingga pemberangkatan ke Bangkok.
“Beberapa syarat yang memang saya sudah punya gitu, mulai berkas dokumen segala macam sampai akhirnya saya dihubungkan dengan Anita ini. Akhirnya saya bertemu dan diatur sedemikan rupa, ada interview online segala macem sampai akhirnya saya pergi ke Bangkok. Sampai akhirnya saya terjebak di Myamar,” lanjutnya.
Korban penyekapan TKI di Myanmar lainnya juga mengaku dihubungi oleh adik dari Anita. Sebenarnya salah satu korban sempat curiga pada awal keberangkatan, namun selalu berusaha ditenangkan.
“Awalnya saya curiga cuma saya kan banyak nanya. Saya nanya ke kakak ipar, lalu ke Anita dan itu mereka itu tetap kekeh ‘udah tenang aja aman, nanti Anda bisa kerja terus ada jaminan kesehatan’,” ujar seorang TKW.
“Ini benar di Thailand? Terus keluarlah nama daerah Mae Sot (perbatasan Thailand dan Myanmar), tapi gak pernah disebutkan kalau kita akan ke Myanmar,” sambungnya.
Pertama kali tiba di perbatasan, para TKI mengaku kaget melihat banyak tentara membawa senjata.
“Pas di perbatasan dijaga sama tentara bersenjata dan kok sampai dikawal ketat begini,” kata korban.
Korban lainnya bahkan dibawa melewati jalan setapak di kebun jagung hingga menyebrangi sungai perbatasan.
“Kita dijemput dari jalan aspal tiba-tiba belok nih jalan setapak tanah gitu dan pinggirnya tuh kebun jagung gitu mas,” timpal TKI lainnya.
Para korban mengakui tidak melewati jalur border resmi untuk masuk ke Myamar, diduga jalan setapak di kebun jagung itu merupakan jalur tikus alias jalur ilegal.
“Setelah nyebrang sungai memang ada tentara bawa senapan laras panjang. Rata-rata itu senjata rakitan dan seragamnya loreng bkan tentara asli Myanmar,” tutur korban.
Di hadapan Uya Kuya, salah satu korban penyekapan TKI di Myanmar mengungkapkan terkejut ketika disambut oleh tentara bersenjata dan dipaksa masuk ke mobil hingga sampai ke perusahaan yang dimaksud.
“Kemudian setelah sampai disuruh masuk ke mobil, lalu sampailah ke perusahaan itu,” kata seorang korban.
Seorang TKI di Myanmar yang menjadi korban penyekapan mengungkapkan identitas sosok leader bernama Andi yang berasal dari Malaysia.
“Setelah di office kita baru ketemu leader dari Malaysia bernama Andi ini. Dia bilang kamu tau gak ini tempat apa? Ini sudah Myanmar, udah gak usah aneh-aneh pokoknya orang yang ke sini itu orang yang kena tipu, termasuk saya,” ujar korban.
“Iya betul kerja crypto tapi di sini kamu jadi scammer. Dari situ barulah muncul pikiran yang aneh-aneh. Visa kerja itu gak ada, udah kamu di sini habisin kontrak setahun terus bawa pulang uang,” lanjutnya.
Tak hanya itu, TKI di Myanmas asal Indonesia lainnya sempat bertengkar dengan Andi sang leader hingga dilempar kursi dan terluka.
“Saya 6 hari kerja pengen pulang, saya berantem lalu dilempar pakai bangku oleh Andi. Kalau kamu mau pulang, saya kirim ke kamar gelap (bilik hitam). Di situ saya diam, dia emosi dilempar saya pakai bangku plastik kena saya sama ke Henry (korban lain) pecahannya berdarah-darah. Dia (Andi) bebas, bukan korban,” ungkapnya.
Namun, leader tersebut pulang tepat sebulan setelah kedatangan TKI Indonesia.
“Gak nyampe sebulan kita di sana, Andi kabur pulang,” jelas seorang korban.
Begini Cara Scammer Online Bikin Korban Deposit dari Puluhan hingga Ratusan Juta
Dilansir dari kanal Youtube Uya Kuya, para korban penyekapan TKI di Myanmar diperintahkan untuk membuat akun media sosial yang nantinya digunakan untuk menipu secara daring.
“Kita disuruh buat akun sosial media Facebook, Instagram dari baru. Nanti itu yang awal-awal kita membentuk sendiri, pas tim Indonesia sudah datang kita disuruh fokus ke Twitter. Itu follower udah disiapin jadi akunnya kita cuma ganti foto profil, ganti nama,” ungkap seorang korban.
Berdasarkan keterangan korban, TKI di Myanmar itu ditugaskan untuk mencari nomor Whatsapp hingga Telegram orang Amerika.
“Modus penipuannya kita follow orang, tim Indonesia tugasnya nyari kontak Whatsapp atau telegram orang Amerika. Kenapa orang Indonesia? Karena mungkin kita lebih melek alphabet dibandingkan orang China. Kan gak bisa bedain nama cewek atau cowok,” sambungnya.
Umumnya modus penipuan dilakukan dengan berpura-pura sebagai wanita. Semua script percakapan bahkan sudah dipersiapkan.
“Kalau kita follow dia follow back, itu kita chat scriptnya sudah dibuat kita tinggal copy paste aja. Semua love scam, (menyamar jadi) cewek,” ujar TKI yang menjadi korban penyekapan di Myanmar.
Kepada Uya Kuya, para korban membocorkan isi chat yang dipakai dalam modus penipuan daring atau online scam.
Berikut isi cuplikan percakapannya:
Scammer: “How are you? The reason why I pm you is because I see your post is quite interesting and informative. I want to exchange more knowledge and experiences with you. Hope my message didn’t bother you. (Apa kabar? Alasan saya mengirimkan pesan karena saya melihat unggahanmu menarik dan informative. Saya ingin bertukar pengetahuan dan pengalaman denganmu. Semoga pesan ini tidak mengganggu).
Korban: Oh cool Im glad you liked the post. Thank you (Saya senang kau menyukai unggahan itu. Terima kasih)
Scammer: “Thank you also for taking your time to reply to my message. I hope we can become friends (Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membalas pesan. Semoga kita bisa berteman)
Percakapan pun semakin berlanjut dan menjadi lebih intim lagi hingga terjalin hubungan romantis yang berujung penipuan uang dengan cara menyetorkan deposit.
Umumnya, profil yang digunakan untuk menipu adalah wanita Asia atau China. Setelah tim Indonesia mendapatkan nomor para korban maka selanjutnya dieskalasi oleh tim China.
“Abis nomor Whatsapp dapet, itu langsung diambil alih oleh tim China,” kata seorang korban.
Selanjutnya, jika hubungan terus berlanjut dan korban ingin melakukan panggilan suara atau video, maka telah dipersiapkan model khusus.
“Andai kata, mereka tertarik kan belum pernah ngomong sama lu kan pasti telepon, berarti yang nelpon cewek?” tanya Uya Kuya.
“Iya, ada modelnya, bahkan bisa video call segala macam. Jadi model itu tugasnya untuk voice note sama panggilan suara, kadang juga video call. Kalau memang muka karakter yang kita pakai mirip-mirip,” pungkas salah satu TKI.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, klik di sini.
(rka)