- Julio Trisaputra/tvOnennews.com
Komentar Menohok Denny Darko soal Anies Baswedan Tidak Pakai Politik Identitas, Tapi..
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu bakal Calon Presiden yang akan bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
Diketahui Anies Baswedan diusung oleh 3 partai politik untuk maju sebagai capres yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Denny Darko mengungkapkan soal tudingan politik identitas yang ditujukan kepada bakal Calon Presiden Anies Baswedan.
"Difitnah oleh orang-orang yang menuduhnya menggunakan politik identitas, dalam setiap kegiatan kampanyenya. Walaupun saya yakin Mas Anies ini tidak pernah menggunakan politik identitas," ujarnya di Kanal Youtube pribadinya Denny Darko.
Peramal Denny Darko.
Menurutnya, Anies Baswedan tidak pakai politik identitas, tapi justru diam membiarkan ketika pendukungnya menggunakan politik identitas.
Yang pertama melalui kartu tarot yang dikeluarkan menunjukkan Two Of Swords, Denny Darko menyebut bahwa Anies Baswedan kebingungan saat ingin memajukan gagasannya.
"Ikut berpartisipasi dan berkarya di dalam pemerintahan, tapi mungkin beliau melihat bahwa pemerintahan Indonesia ini sudah terlalu bobrok," ujarnya.
"Yang pasti saya melihat memang ada keinginan beliau untuk merubah perpolitikan yang ada di Indonesia, tapi sayangnya beliau tidak mau merubahnya masuk dari dalam," tambahnya.
Selanjutnya, Denny Darko mengeluarkan kartu tarot The Star. Menurut ramalannya bahwa Anies Baswedan tidak diusung oleh partai dan tidak memiliki moda, bukan anak orang kaya. Seperti Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
"Maka jelas untuk dia bersinar, dia harus mengendarai suatu hal lainnya yang tentu saja banyak umatnya di sana," tegasnya.
Pria lulusan Kampus ITB ini melihat dari kontestasi politik Pilpres 2024, khususnya soal posisi politik Anies Baswedan.
"Mas Anies mungkin melihat ke cermin, dia seorang keturunan arab, maka dia melihat nasionalismenya bisa digabungkan dengan Agama," ujarnya.
Anies Baswedan saat berpidato di hadapan para relawan. (tvOne/Muhammad Bagas)
Namun, agama yang diadaptasi tersebut bukan menjadi hal yang biasa di Indonesia.
"Agamanya kanan banget, jadi bukan moderat, agama yang kalau boleh saya bilang salafi, atau total seperti itu," ungkapnya.
Peramal Denny Darko lalu mengeluarkan kartu tarot The Sun, di mana menurutnya dalam perpoltik di Indonesia.
Partai pemenang secara terang-terangan dilakukan, di mana akan selalu menggandeng partai yang berbau Islam.
"Nasionalis tidak pernah menang sendirian, nanti akan menjadi masalah karena umat islam yang tersebar dimana-mana ini, dikuasai oleh partai yang memang sudah puluhan tahun ada di Indonesia," terangnya.
Denny Darko menyebut bahwa Anies Baswedan harus pandai dan memainkan isu, karena partai Islam yang digandeng Anies Baswedan tidak sebanyak jumlahnya dengan partai yang sudah ada tadi.
"Di saat itu lah keamrin itu, masuklah kang Eep Saefulloh yang dituding disini, yang meniru strategi pemenangan partai FIS, yang underdog di Aljazair," ujarnya.
"Yang menggunakan Masjid sebagai basis penyebaran ideologi kepada simpatisan mereka. Dan ini sukses menggalang massa, tanpa melalui mekanisme politik yang pernah dan selalu ada selama puluhan di Indonesia," tambahnya.
Anies Baswedan saat berpidato di hadapan para relawan. (tvOne/Muhammad Bagas)
Lebih lanjut, Denny Darko melalui kartu tarot Judgement menyebut ciri-ciri simpatisan yang disasar oleh Anies Baswedan yakni mereka biasanya memakai panggilan abi dan ummi kepada orang tuanya.
"Yang laki-lakinya menggunakan celana isbal, tidak berkumis tapi berjanggut panjang, yang tidak diatur janggutnya," ujarnya.
"Yang wanita mengenakan hijab yang tidak bermotif dan warnanya ini natural, tidak boleh menggunakan warna-warna yang mengundang emosi," ujarnya.
"Orang-orang inilah yang disasar oleh Mas Anies Baswedan sebagai simpatisannya, yang memang selama ini belum terwadahi oleh sebuah partai," terangnya.
Imbas karena tidak memiliki partai, sehingga orang-orang seperti demikian, dapat sangat mudah untuk ditunggangi proxy asing, yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang ada.
"Sebenarnya ini sudah mulai terlihat tuh pada tahun 2014, bukan jaman Mas Anies Baswedan untuk mencalonkan dalam Pilkada DKI 2017, tapi mereka ini gagal," ujarnya.
"Yang lucu di sini adalah Mas Anies Baswedan bukan salah satu dari mereka, beliau tidak berjanggut dan berkumis. Bahkan beliau ini lebih moderat daripada orang-orang ini tadi," ucapnya.
Pesulap jebolan ajang pencarian bakat ini mengungkapkan soal kasus Ahok yang cukup bikin heboh se-Indonesia. yang turut membuatnya masuk ke dalam penjara.
"Ingat kan gerakan 212 munculnya dari mana, dan itu lah massa terbesar dari Anies Baswedan," ujarnya.
Kemudian, kartu tarot yang dimunculkan oleh Denny Darko adalah Five Of Cups, yang berhubungan dengan diamnya Anies Baswedan dalam gerakan 212.
"Dan yang dilakukan Mas Anies saat itu semua terjadi, tak lain tak bukan adalah diam saja. Tidak mengatakan bahwa ini sesuatu yang dia memang restui, tapi tidak juga menolak, atau mengutuk hal tersebut," ujarnya.
Tidak sampai disitu, kejadian tahun 2017 tersebut kembali terulang dalam pembiaran yang dilakukan oleh Anies Baswedan, hal itu ditunjukkan melalui kartu Death dari Denny Darko.
"Serupa ini dilakukan lagi di tahun 2019 saat Pemilu, dan seakan-akan ini jadi suatu hal yang ampuh untuk menjadi amunisi politik melawan Pemerintah," ujarnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News,Klik di sini