news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti klarifikasi keberadaan organ jenazah berada di perut.
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews.com

Sempat Heboh Otak Brigadir J Berada di Perut, Ini Jawaban Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti

Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti mengklarifikasi mengapa bagian Otak milik Brigadir J berada di perut atau dada korban. Inilah penjelasan dari dr Hastry
Kamis, 13 April 2023 - 13:33 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Baru saja kasus pembunuhan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat akhirnya berakhir. Setelah berjalan kurang lebih selama hampir setahun, akhirnya kelima terdakwa dalam kasus tersebut pun diadili.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diduga menjadi dalang dari permasalahan ini, sehingga mereka mendapatkan hukuman terberat dibandingkan terdakwa lainnya.

Selain itu, Pengadilan Tinggi Jakarta juga telah menolak Banding mereka. Maka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tetap mendapatkan hukuman yang sama, yakni hukuman 20 tahun penjara dan hukuman pidana mati.

Jauh sebelum vonis hukuman terdakwa, jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dilakukan ekshumasi untuk kembali di autopsi, demi mendapatkan kebenaran tentang luka yang terdapat pada tubuh korban.

Seorang Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti akhirnya menjawab saat muncul kepanikan sekaligus pertanyaan masyarakat, mengapa bagian organ tubuh yakni Otak berada di perut atau dada korban.

Seperti apa penjelasan dari dr Hastry mengenai hal tersebut, simak informasinya berikut ini.

Dokter Hastry Prihatin dengan Koleganya


Potret Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (Ist)

Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang terjadi di Duren Tiga, Jakarta Selatan membutuhkan penyelesaian dalam waktu yang cukup lama. 

Dalam kasus ini bahkan korban sampai harus dilakukan autopsi sebanyak dua kali untuk mencari kebenaran, dengan melakukan ekshumasi terlebih dahulu.

Seorang Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan dirinya prihatin dengan kejadian tersebut. Ia pun merasa kasihan dengan dokter forensik yang telah bertugas dalam kasus pembunuhan berencana ini.

Sebab, sebagai seorang dokter forensik harus segera dan tidak dapat menunda melakukan autopsi terhadap jenazah yang terburu-buru oleh waktu. Jenazah yang ditunda pengerjaan autopsi-nya akan semakin sulit karena tubuh korban yang semakin membusuk.

“Kita kan kerja sewaktu-waktu dan pas jamnya kita kan tidak bisa menunda autopsi, karena apa berburu sama waktu kematian. Kalau semakin lama semakin susah semakin busuk. Nanti bingung ini dipukulin kah, ada kekerasan kah, ada memar kah, ada luka tembak apa seperti itu makanya segeralah dilakukan Dan saya yakin mereka kerja dengan baik dan benar,” ungkap dr Sumy Hastry Purwanti dalam tayangan Youtube VIVA.CO.ID. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral