- Dinpar.kulonprogokab.go.id
Mengenal Geblek, Sumber Karbohidrat yang Menjadi Warisan Budaya Takbenda Kulonprogo
Kulonprogo, DIY - Indonesia kaya akan kuliner khas di setiap daerah, tak ketinggalan Yogyakarta. Yogyakarta memiliki banyak kuliner khas mulai dari jajanan, makan berat, hingga minuman khas yang hanya ada di kota ini.
Salah satu makanan khas yang menjadi ikon Kabupaten Kulonprogo, D.I.Yogyakarta yaitu Geblek. Geblek yang memiliki ciri berbentuk angka 8 ini terdiri dari karbohidrat yang mampu menjadi kudapan masyarakat setempat.
Menurut laman resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi dari Kementerian Pendidikan dan Budaya, Geblek menjadi warisan budaya takbenda yang dimiliki oleh Kabupaten Kulonprogo. Geblek memiliki tekstur seperti Cireng, jajanan khas Bandung, Jawa Barat ini namun terbuat dari bahan dasar Singkong.
Jajanan ini mulai dibuat karena melimpahnya hasil pertanian daerah yakni singkong. Kudapan yang mampu memenuhi asupan karbohidrat ini dapat mengisi perut para petani yang bekerja keras seharian.
Secara umum, Geblek merupakan makanan yang terbuat dari pati singkong ini dapat membuat rasa kenyang yang awet. Sehingga petani dapat menyimpan energi yang cukup saat melakukan pekerjaan di sawah.
Makanan ini pertama kali dikenal oleh masyarakat Pengasih, Kabupaten Kulonprogo. Makanan asli Kulonprogo ini berkaitan dengan kondisi geografis yang sangat cocok untuk menanam singkong.
Daerah Kulonprogo terdiri dari perbukitan dan dataran tinggi yang sangat cocok sebagai lahan pertanian. Masyarakatnya memiliki pola pertanian 2 kali panen padi dan 1 kali palawija yang ditanami dengan singkong.
Selain itu, Kulonprogo memiliki ketersediaan singkong yang melimpah karana masyarakat setempat yang memiliki lahan tersendiri untuk menanam pohon singkong disamping lahan untuk menanam padi.
Selain Geblek, singkong juga mudah diolah menjadi makanan yang hanya di konsumsi dengan cara direbus maupun digoreng saja. Pembuatannya dilakukan pada pagi hari dengan pembagian tugas antara laki-laki dengan perempuan.
Proses pencampuran adonan pati dengan air panas akan dilakukan oleh laki-laki, sementara perempuan melakukan proses pembentukan geblek. Hingga saat ini masyarakat telah mengunakan mesin untuk mengaduk adonan. Dahulu sebelum mengenal mesin, maysarakat masih mengaduk adonan secara manual dengan menggunakan tangan.
Dalam proses ini dibutuhkan tenaga yang besar karena adonan tersebut akan sangat lengket dan panas. Setiap pembuatan Geblek memiliki kualitas yang berbeda. Kualitas akan ditunjukan dari jenis pati yang digunakan dan metode dalam proses pembuatan Geblek.
Saat ini Geblek telah dijual di berbagai kios di Kabupaten Kulonprogo. Bagi masyarakat yang ingin merasakan makanan khas ini dapat ditemukan di sepanjang jalan daerah Nanggulan, Pengasih, dan Wates.
Hingga saat ini, Geblek masih menjadi makanan wajib ada di setiap acara yang diadakan di sekitar Kulonprogo. Selain itu, geblek juga dapat dibeli oleh wisatawan sebagai buah tangan ketika berkunjung ke Kulonprogo. (Kmr)