- Irwansyah
Si Manis Janda Berenang yang Paling Dinikmati saat Bulan Ramadhan
Sumbawa, NTB - Si manis janda berenang adalah salah satu kue atau jajanan khas yang berasal dari daerah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Makanan yang satu ini sangat diminati oleh banyak orang di bulan Ramdhan terutama masyarakat Sumbawa.
Rasanya yang nikmat membuat kue si manis janda berenang menjadi favorit masyarakat Sumbawa dan menjadi menu wajib terutama untuk berbuka puasa.
Hampir semua lokasi penjualan takjil di Sumbawa Besar, menjual kue janda berenang dan tentunya menjadi buruan warga yang membelinya untuk menu berbuka puasa bersama keluarga.
Seperti apa dan bagaimana membuat kue yang memiliki nama unik dan rasa yang nikmat ini?
Irma Suryani, pembuat kue janda berenang asal Kampung Bugis, Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, mengaku membuat janda berenang pesanan pelanggannya setiap hari.
Namun, saat bulan Ramadhan pesanan meningkat bukan saja dari pelanggan tetapnya, akan tetapi banyak warga yang datang memesan untuk dijual kembali sebagai menu berbuka puasa.
"Pembuatan janda berenang ini turun temurun dari nenek dan orang tua saya. Sudah puluhan tahun. Kalau bulan puasa seperti ini, banyak yang mesan, karena banyak yang dijual lagi di pinggi-pinggir jalan dan di pasar kuliner Ramadhan," katanya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue janda berenang ini, kata Irma, adalah kacang hijau, pewarna makanan, santan, gula pasir, gula merah, tepung maizena, lidi dan daun pisang untuk membungkus.
"Cara membutanya cukup mudah. Pertama kacang hijau disangrai dan ditumbuk hingga halus menjadi tepung. Kemudian masukkan santan, gula merah, gula pasir diaduk hingga merata kemudian dimasak dan diaduk aduk hinggga menjadi dodol," Irma Suryani menerangkan.
Selanjutnya, tepung maizena dicampur dengan gula pasir, santan, diberi pewarna makanan lalu dimasak. Diaduk selama 20 menit hingga kental.
"Dodol kacang hijau dipotong seukuran dua jari. Selanjutnya adonan tepung dibungkus daun kemudian diisi dengan potongan dodol kacang hijau lalu dibungkus dengan daun pisang dan kue janda berenang siap disajikan atau dijual," katanya.
Lebih jauh Irma Suryani menjelaskan, biasanya, pada hari biasa hanya membuat kue ini sebanyak 100 bungkus. Namun di bulan puasa meningkat menjadi 300 hingga 400 bungkus dengan harga jual Rp 2000 per bungkus.
"Dari hasil penjualan kue ini, menjadi sumber mata pencaharian keluarga, biaya makan, biaya sekolah anak anak dan kebutuhan keluarga lainnya," katanya menambahkan. (irw/act)