- ANTARA
Pengunjung Museum Kretek Kudus Melonjak Tajam Setelah Tayangan Film “Gadis Kretek”: Dari 40 Kini 200 Orang Per Hari
"Sungguh menarik, tentunya ketika tidak ada tayangan film 'gadis kretek' tidak banyak orang awam yang tertarik datang ke museum ini," ujarnya.
Fasilitas yang dimiliki museum, tidak hanya sekedar soal rokok, melainkan tersedia pula permainan menarik.
Sedangkan koleksi di museum, di antaranya soal proses produksi rokok kretek, dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern, serta patung sejumlah tokoh penting yang berperan dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.
Sementara fasilitas tambahan yang tersedia di objek wisata museum yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati itu, yakni kolam renang, "water boom", technopark, mini teather, rumah adat Kudus, dan taman bermain anak.
Sinopsis Film "Gadis Kretek"
Gadis Kretek bercerita tentang sebuah kisah cinta dengan latar belakang perkembangan industri serta berbagai peristiwa bersejarah di Indonesia.
Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Dasiyah (Jeng Yah), seorang perempuan visioner dan dikenal karena kemampuannya dalam meracik saus rokok kretek yang sedap.
Sementara lawan main dari Dian Sastro dalam kisah romansa "Gadis Kretek" itu adalah Ario Bayu.
Ario Bayu berperan sebagai Soeraja, yang secara tak sengaja masuk ke dalam industri kretek hingga akhirnya sukses.
Selain Dian Sastro, pemeran wanita yang terkenal lainnya adalah Putri Marino.
Putri Marino berperan sebagai Arum, gadis independen yang penuh rasa ingin tahu.
Film ini juga dibintangi oleh Arya Saloka, yang berperan sebagai Lebas, anak bungsu Soeraja dan diminta tolong oleh sang ayah untuk mencari cinta sejatinya yang bernama Dasiyah.
Tugas Itulah yang mempertemukan Arum (Putri Marino) dan Lebas (Arya Saloka) bertemu.
Kemudian dalam pertemuan itulah yang secara perlahan dikuak kisah romansa antara Dasiyah (Dian Santro) dan Soeraja (Ario Bayu) dan sejarah-sejarah yang terjadi di Indonesia pada masa lampau. (ant/put)