- Istimewa/istockphoto.com
Sering Tak Disadari Wanita, Ini Ciri-cri Kanker Payudara
Jakarta - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2021, kanker payudara menepati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia.
Tak hanya itu saja, penyakit kanker payudara ini juga satu di antara penyumbang kematian pertama akbiat kanker.
Memang, penyakit kanker payudara yang dialami wanita ini sering kali diabaikan. Bahkan, ada juga yang tak menyadari bahwa dirinya sedang terkena kanker payudara.
dr. Boyke Dian Nugraha pernah mengatakan, penyakit kanker payudara ini bisa terjadi karena faktornya dari genetik.dr. Boyke juga katakan, sampai saat ini untuk penyebab kanker payudara tidak diketahui dengan pasti.
"Akan tetapi, ada faktor reksiko namanya," kata dr. Boyke Dian Nugraha seperti yang dilansir dari kanal YouTube Trans TV Official, Rabu (20/10/2022).
Ilustrasi Wanita dengan Simbol Save Kanker
Disebutkannya, faktor resikonya yakni, Obesitas, sedang mengalami terapi hormon estrogen, perempaun yang sering merokok dan meinum alkohol, dan bisa terjadi karena faktor genetik, serta tidak ingin memakan sayur," jelasnya.
Nah, ia katakan, jadi yang sering makanan-makanan berminyak, lalu yang dapat menimbulkan kolestrol, itu resiko terkena kanker payudaranya tinggi.
Selain itu, ia katakan, wanita yang melahirkan usianya di atas 30 tahun atau wanita yang tidak melahirkan, itu resikonya tinggi untuk terkena kanker payudara.
Selanjutnya, dr. Boyke menyebutkan ciri-ciri terkena kanker payudara yang terkadang tidak dirasakan atau tidak disadari oleh kaum wanita.
1. Pertama, terdapat benjolan abnormal pada bagian tubuh atau di mana pun.
2. Terasa nyeri yang tidak biasa pada payudara
3. Apabila dari puting susu itu ditekan, mengeluarkan cairan bercampur darah.
4. Kemudian, tekstur payudara seperti kulit jeruk dan tidak rata.
5. Bahkan, ada ditemukan benjolan di bagian ketiak, dan ini harus diperiksa.
Ternyata, dr. Boyke sebut tidak hanya wanita saja bisa terkena kanker payudara. Namun, kaum lelaki juga bisa terkena kanker payudara.
"Kalau lelaki terkena kanker payu dara, ganasnya bisa 10 kali lipat. Sebab, lelaki itu tidak memiliki hormon perempuan, makanya keganasannya itu lebih ganas," pungkasnya.
Lanjutnya menjelaskan, mengapa lelaki juga bisa terkena payudara, karena lelaki juga memiliki sel-sel payudara. Hanya saja, tidak berkembang, namun ketika terkena kanker payudara akan fatal.
dr. Boyke juga mengingatkan bagi kaum wanita juga harus sering sadar untuk memeriksa payudaranya sendiri, agar mengetahui terkena kanker payudara atau tidak.
"Pada saat di depan cermin, bajunya dibuka hingga kelihatan dadanya. Kemudian, tegakkan badan dan ayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang. Lalu, lihat ada tidak suatu hal di payudara anda," jelasnya.
Selanjutnya, setelah itu bungkukkan badan anda, dan nantinya payudara anda akan turun.
"Nah nanti yang membedakan apabila terkena kanker payudara, terlihat ada benjolan dan tidak ada kesamaan antara kanan dan payudara kirinya. Kok nanti ada yang bengkak, nah itu dianjurkan untuk menuju ke dokter," tuturnya.
Kemudian, ia sarankan untuk dua minggu sekali atau sebulan dua kali di dalam kamar mandi. Dianjurkan, untuk lakukan mengusap-usap dada dengan tangan dan menjerumus ke putingnya dan untuk tangan yang satu lagi di atas kepala.
"Dari area paling luar ke arah puting susu, memutarnya seperti arah obat nyamuk. Ini harus dilakukan, dan kalau terdapat benjolan maka disarankan untuk ke dokter," ujarnya.
Namun, ia sebutkan juga tidak semua benjolan merupakan ciri-ciri dari kanker payudara. Namun bisa saja itu adalah FAM (Fibroaddenoma) adalah tumor jinak pada payudara yang tidak menimbulkan rasa sakit.
Teknik Pemeriksaan Kanker Payudara oleh Dokter
Dijelaskan dr. Boyke, bahwa dokter yang akan memeriksa pasien kanker payudara, dengan teknik pemeriksaan Mammografi.
"Jadi, pemeriksaan Mammografi adalah pemeriksaan itu kanker atau bukan. Namun, jika wanita tidak ingin di penyet-penyet pemeriksaanya, maka dengan USG," kata dr. Boyke.
Sambungnya menjelaskan, jika diperiksa dengan USG dan terdapat benjolan dan itu mengarah ke kanker. Ia katakan, biasanya benjolannya itu ada pengkapuran.
"Namun, kalau mencurigai lagi, sampel benjolan itu diambil yang namanya bioksi. Lalu, dicek kembali, apakah sampel itu merujuk ke kanker ganas atau tidak. (Aag)