news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Gatal Kutu Air.
Sumber :
  • Freepik/fabrikasimf

Mitos atau Fakta Kutu Air Dapat Menular Melalui Handuk dan Alas Kaki yang Dipakai Bergantian?

Kutu air ternyata bisa menular lewat handuk dan alas kaki lembap. Dokter Djaja jelaskan penyebab, cara penularan, dan siapa yang paling berisiko.
Rabu, 24 Desember 2025 - 17:32 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kutu air atau dalam istilah medis dikenal sebagai tinea pedis merupakan infeksi jamur pada kulit kaki yang umumnya menyerang area di sela-sela jari.

Meski terlihat sepele, penyakit kulit ini sangat menular dan bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak tidak langsung.

Banyak yang mengira kutu air hanya bisa menular lewat kontak kulit secara langsung, padahal kenyataannya jamur penyebab kutu air bisa bertahan lama di benda-benda lembap seperti handuk, alas kaki, sandal, atau lantai kamar mandi.

Dilansir dari kanal YouTube X-Undercover, dokter kulit dr. Djaja Surya Atmadja menjelaskan bagaimana kutu air bisa menular dengan cepat, bahkan tanpa harus bersentuhan langsung dengan penderita.

“Bukan lompat, dia nginjak, kamu nginjak situ ya bisa kena. Apalagi kalau kamu enggak pakai alas. Bisa kena pokoknya. Faktornya dua: ada jamur, ada lembap,” jelas dr. Djaja.

Menurutnya, jamur penyebab kutu air berkembang biak dengan sangat mudah di lingkungan yang lembap dan hangat.

Tempat seperti kamar mandi, kolam renang, gym, dan mushala menjadi lokasi paling sering menjadi sumber penularan.

Ketika seseorang yang memiliki kutu air menginjak lantai tanpa alas kaki, jamur bisa tertinggal di permukaan.

Begitu orang lain menginjak tempat yang sama, jamur pun berpindah dan menempel pada kulit.

Dr. Djaja menambahkan, penularan juga bisa terjadi lewat barang pribadi seperti handuk, sandal, atau sepatu yang digunakan bergantian.

Jamur dapat bertahan hidup di serat kain atau karet dalam waktu lama, terutama bila benda tersebut tidak dijemur hingga benar-benar kering.

“Misalnya orang kutu air kakinya gatal-gatal, dia pegang-pegang, dipegang-pegang dia pegang ini (meja), kita pegang ini (meja), ya kitanya juga bisa kena,” tambah dr. Djaja.

Ia menegaskan, penularan kutu air tidak hanya melalui kaki, tapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti tangan atau kuku ketika penderita menyentuh area terinfeksi lalu menyentuh bagian tubuh lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Selain itu, dr. Djaja juga memperingatkan bahwa ada kelompok orang yang lebih berisiko tinggi tertular kutu air.

“Ada satu yang bahaya. Bahayanya pertama kalau orang kencing manis (diabetes). Kencing manis itu daya tahannya jelek, dia lebih gampang ketularan. Yang kedua, orang yang sedang makan terapi steroid, steroid itu menurunkan kekebalan. Terus orang yang imunnya defisiensi misalnya orang HIV, orang yang sakit kanker, kan imunnya jelek, dia tuh gampang ketularan,” jelasnya.

Kondisi kaki lembap, keringat berlebih, dan pemakaian sepatu tertutup terlalu lama menjadi faktor utama yang memperparah penyebaran jamur ini.

Karena itu, penting untuk menjaga kebersihan kaki dan menghindari berbagi barang pribadi, termasuk handuk, sandal, sepatu, atau karpet kaki.

Untuk mencegah infeksi, dr. Djaja menyarankan agar selalu mengeringkan sela-sela jari kaki setelah mandi, rutin mengganti kaus kaki, serta menjemur alas kaki di bawah sinar matahari.

Ia juga mengingatkan agar penderita kutu air segera mendapatkan pengobatan antijamur, baik dalam bentuk salep, krim, maupun obat oral, sesuai petunjuk dokter.

Kutu air bukan hanya menyebabkan rasa gatal dan kulit mengelupas, tetapi juga bisa menimbulkan infeksi sekunder bila dibiarkan.

Pada penderita dengan daya tahan tubuh rendah, infeksi bisa menyebar lebih dalam hingga menyebabkan peradangan serius. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:13
01:47
02:41
01:22
01:17
00:57

Viral