Benarkah Gula Stevia Aman untuk Penderita Diabetes?

tvOnenews.com - Stevia semakin populer sebagai pemanis alternatif, terutama di kalangan penderita diabetes yang harus membatasi konsumsi gula.

Namun, apakah stevia benar-benar aman? Apoteker, apt. Rian Nurdiana, M.Farm, dikutip dari YouTube Belajar Obat, menjelaskan tentang asal-usul, proses metabolisme, tingkat keamanan, hingga cara penggunaan gula stevia berdasarkan penjelasan ilmiah dari bahan penyusunnya.

Apa Itu Gula Stevia?

Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana, tanaman yang berasal dari Amerika Selatan.

Masyarakat lokal telah menggunakan daun stevia secara turun-temurun sebagai pemanis untuk makanan, teh, dan  lainnya.

Komponen utama yang memberikan rasa manis pada daun ini adalah glikosida steviol, yaitu senyawa yang secara alami memiliki rasa manis dan menjadi dasar pembuatan gula stevia modern.

Bagaimana Metabolisme Stevia di Dalam Tubuh?

Salah satu keunggulan stevia adalah cara metabolisme yang tidak sama dengan gula biasa. Di dalam sistem pencernaan:

• Di lambung dan usus halus, glikosida steviol tidak terpecah dan tidak diserap tubuh.
• Di usus besar, bakteri akan memutus ikatan antara glikon (gula) dan aglikon steviol.
• Aglikon steviol kemudian diserap dan masuk ke hati untuk dimetabolisme.
• Sisa metabolisme ini kemudian dikeluarkan melalui urin.
• Bagian gulanya sendiri tidak ikut diserap, sehingga tidak memengaruhi kadar gula darah.

Karena tidak meningkatkan gula darah dan tidak memberikan kalori, stevia memiliki indeks glikemik nol dan sering disebut sebagai pemanis nol kalori.

Apakah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes?

Apoteker Rian menyebut bahwa stevia tergolong aman bagi penderita diabetes maupun orang yang ingin mencegah kenaikan kadar gula darah.

Beberapa lembaga kesehatan internasional juga mendukung keamanannya:

• FDA (Food and Drug Administration) mengklasifikasikan stevia sebagai pemanis yang aman.
• WHO (World Health Organization) menetapkan batas aman konsumsi sekitar 4 mg steviol per kilogram berat badan per hari, jumlah yang hampir mustahil terlampaui pada penggunaan normal.

Dalam produk stevia cair, kandungan steviol biasanya hanya sekitar 1-10%, sehingga penggunaan sehari-hari hampir selalu berada jauh di bawah batas aman tersebut.

Efek Samping Stevia

Ketika digunakan sesuai takaran, stevia dianggap tidak memiliki efek samping yang signifikan.

Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah sangat berlebihan, beberapa efek dapat muncul:

• Tekanan darah dapat menjadi lebih rendah.
• Kadar gula darah juga bisa turun lebih jauh.

Menariknya, efek ini justru menguntungkan bagi penderita hipertensi atau diabetes, selama masih dalam batas wajar.

Tingkat Kemanisan Stevia vs. Gula Pasir

Stevia memiliki tingkat kemanisan hingga 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.

Karena itu, penggunaannya sangat hemat, untuk segelas minuman, satu tetes saja biasanya sudah cukup.

Namun perlu diingat, penggunaan berlebihan dapat menimbulkan aftertaste pahit, sehingga takarannya perlu disesuaikan.

Cara Mengonsumsi Stevia yang Tepat

Stevia cukup stabil terhadap panas, sehingga bisa digunakan untuk teh, kopi, dan campuran makanan atau minuman lainnya.

Untuk minuman, apt. Rian menganjurkan cukup gunakan 1 tetes atau sedikit serbuknya agar rasa manisnya tepat dan tidak menimbulkan rasa pahit.

Gula stevia terbukti aman dan menjadi pilihan bijak bagi penderita diabetes maupun orang yang ingin mengurangi konsumsi gula.

Dengan indeks glikemik nol, tidak meningkatkan kadar gula darah, serta didukung badan kesehatan dunia, stevia layak menjadi pemanis andalan sehari-hari.

Tetap gunakan dalam batas wajar agar manfaatnya optimal dan rasa minuman tetap enak.

(nka)