Kenali Apa Itu Depresi Pascamelahirkan dan Cara Mengatasinya.
Sumber :
  • unsplash

Kenali Apa Itu Depresi Pascamelahirkan dan Cara Mengatasinya

Rabu, 27 April 2022 - 15:56 WIB

Menjadi orang tua yang baru memang bukan proses yang mudah dan gampang diterima semua orang. Tidak jarang, sang ibu yang baru saja melahirkan dapat mengalami depresi postpartum di masa-masa awal setelah melahirkan.

Jika tidak ditangani dengan benar, depresi postpartum akan membahayakan bagi sang ibu dan juga bagi bayinya. Agar tidak berlarut-larut, baiknya setiap calon orang tua mengetahui apa itu depresi pascamelahirkan dan bagaimana cara mengatasinya.

Depresi postpartum
Depresi postpartum atau postpartum depression merupakan depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu yang melahirkan.

Postpartum depression beda dengan baby blues. Baby blues lebih berkaitan dengan perubahan emosi atau mood swing yang terjadi hingga 2 minggu setelah melahirkan. Sedangkan depresi postpartum merupakan kondisi yang lebih parah dari baby blues. Depresi postpartum membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, hingga tidak mau mengurus anak.

Selain itu, depresi postpartum bukan hanya dialami oleh ibu, tapi bisa juga dialami oleh ayam. Seorang ayah rentan terkena depresi postpartum ketika sang istri juga menderita kondisi tersebut.

Penyebab
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu akan turun drastis Hal ini akan menyebabkan perubahan kimia di otak yang dapat memicu perubahan suasana hati.

Tidak hanya itu, kegiatan mengasuh bayi dapat membuat ibu tidak dapat beristirahat dengan cukup untuk memulihkan dirinya setelah melahirkan. Kurangnya istirahat ini dapat menimbulkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional, hingga akhirnya memicu depresi pascamelahirkan.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi postpartum, di antaranya:

  • Pernah menderita depresi sebelum atau selama
  • Menderita gangguan bipolar.
  • Ada anggota keluarga yang menderita depresi.
  • Menyalahgunakan NAPZA.
  • Kesulitan menyusui anak.
  • Hamil di usia muda dan memiliki banyak anak.

Di samping itu, kejadian eksternal yang membuat stres seperti masalah finansial, konflik keluarga, atau bayi yang dilahirkan menderita suatu penyakit juga dapat meningkatkan potensi seseorang terkena depresi postpartum.

Postpartum depression biasanya ditandai dengan munculnya gejala-gejala seperti berikut:

  • Depresi atau perubahan suasana hati yang serius
  • Kesulitan merawat bayi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Susah tidur dan merasa lelah
  • Sering menangis secara tiba-tiba
  • Berkurangnya ketertarikan pada aktivitas yang biasanya anda sukai
  • Mudah marah
  • Merasa belum menjadi ibu yang baik
  • Kemampuan untuk berpikir dengan jernih, berkonsentrasi, atau membuat keputusan berkurang
  • Gelisah
  • Mudah panik
  • Mencoba menyakiti diri sendiri maupun bayi
  • Merasa tak berharga dan tak memiliki harapan

Mengatasi depresi pascamelahirkan
Mendatangi ahli kejiwaan atau terapis seperti psikolog menjadi langkah yang tepat untuk mencari tahu penyebab dan cara pengobatan yang tepat bagi seseorang dengan gejala depresi pascamelahirkan.

membantu dengan beberapa hal di bawah ini:

Dengarkan keluhan istri
Salah satu hal yang dapat membantu sang ibu melewati depresi pascamelahirkan adalah dengan hadirnya peran ayah untuk dapat mendengar kekhawatiran ibu. Suami juga diharapkan dapat menunjukkan perhatian besar dan mendukung dengan penuh pengertian tanpa menyalahkan atau menghakimi.

Pastikan Anda juga selalu mendampingi istri setiap saat, seperti menemaninya berkonsultasi ke dokter jika memungkinkan.

Membantu mengurus bayi
Ayah siaga harus ikut membantu dalam mengurus bayi, karena bayi yang baru lahir sangat butuh perhatian dari kedua orang tua. Usahakan untuk selalu bergantian mengurus bayi.

Ayah dapat membantu memandikan dan juga mengganti popok, sehingga memberi jeda kepada sang ibu untuk beristirahat.

Membantu pekerjaan rumah tangga
Ayah juga dapat membantu meringankan pekerjaan ibu dengan berinisiatif mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini juga bertujuan agar ibu dapat beristirahat dengan tenang, tanpa dihantui perasaan bersalah karena rumah dalam keadaan berantakan.(awy)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral