- Gemini AI
Mitos atau Fakta Pengidap Diabetes Bisa Pakai Sambiloto Jadi Ramuan Ajaib untuk Turunkan Gula Darah Tinggi?
tvOnenews.com - Diabetes masih menjadi salah satu penyakit kronis yang jumlah penderitanya terus meningkat di Indonesia.
Banyak pengidap diabetes mencari alternatif pengobatan alami untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Salah satu tanaman herbal yang kerap disebut berkhasiat adalah sambiloto.
Lalu, benarkah sambiloto bisa menjadi ramuan ajaib untuk mengendalikan gula darah tinggi
Dilansir dari YouTube dr. Cahyo Purnomo, sambiloto sejak lama telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keluhan kesehatan.
“Sambiloto dari dulu sudah dipakai dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi berbagai penyakit mulai dari demam, radang, hingga gangguan pencernaan,” jelas dr. Cahyo.
Beberapa penelitian modern menemukan bahwa sambiloto mengandung senyawa aktif yang diduga berpotensi meningkatkan kerja insulin.
“Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa sambiloto memiliki kandungan senyawa aktif yang diduga bisa membantu meningkatkan kerja insulin dalam menurunkan kadar gula darah,” kata dr. Cahyo.
Dalam beberapa uji coba, ekstrak sambiloto memang menunjukkan hasil yang menjanjikan.
“Pada beberapa uji coba, sambiloto memang tampak bisa menurunkan kadar gula darah, terutama bila dikonsumsi dalam bentuk ekstrak,” lanjutnya.
Meski begitu, masih ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum penderita diabetes menjadikan sambiloto sebagai pilihan utama.
Menurut dr. Cahyo, terdapat beberapa poin penting terkait konsumsi sambiloto untuk penderita diabetes.
Pertama, hingga kini belum ada standar dosis resmi sambiloto yang diakui secara medis untuk menurunkan gula darah.
Hal ini membuat penggunaan sembarangan bisa menimbulkan risiko.
Kedua, efek sambiloto bisa berbeda pada setiap orang.
Ada yang mungkin merasakan manfaat, tetapi ada juga yang tidak mengalami perubahan signifikan.
Ketiga, sambiloto belum bisa menggantikan obat diabetes yang diresepkan oleh dokter.
Artinya, sambiloto hanya bisa menjadi pendukung, bukan terapi utama.
Selain itu, konsumsi berlebihan sambiloto bisa menimbulkan efek samping.
“Yang keempat, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan efek samping seperti sakit perut, diare, atau bahkan menurunkan tekanan darah terlalu rendah,” jelas dr. Cahyo.
Banyak orang yang langsung percaya bahwa sambiloto adalah ramuan ajaib untuk menurunkan gula darah.
Namun menurut dr. Cahyo, hal itu masih terlalu dini.
“Jadi, apakah benar sambiloto bisa menurunkan gula darah? Jawabnya, iya, ada potensi, tapi masih butuh penelitian lebih lanjut dan tidak boleh dijadikan satu-satunya pengobatan,” ungkapnya.
Karena itu, penderita diabetes yang ingin mencoba sambiloto sebaiknya tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hal ini penting agar tidak terjadi interaksi berbahaya dengan obat medis yang sedang dikonsumsi.
Dr. Cahyo juga menegaskan bahwa kunci utama dalam mengendalikan diabetes tetap ada pada pola hidup sehat.
"Dan jangan lupa, kunci utama mengendalikan diabetes tetaplah pada pola makan sehat, olahraga teratur, dan kepatuhan minum obat sesuai anjuran dokter,” ujarnya.
Dengan demikian, sambiloto memang memiliki potensi membantu menurunkan kadar gula darah, tetapi tidak boleh dijadikan solusi tunggal.
Pendekatan medis dan gaya hidup sehat tetap menjadi prioritas utama dalam mengelola diabetes. (adk)