- freepik
Bukan Nasi Uduk, Bubur Ayam, Lontong Kari, Bukan juga Suplemen Kesehatan, Ternyata Sarapan yang Benar dan Sehat adalah…
Karbohidrat di pagi hari, terutama dari nasi, roti, atau mie, menurut Ade Rai bisa membuat tubuh cepat lapar kembali dan memicu lonjakan gula darah.
“Kita tidak memasukkan karbohidrat dalam sarapan karena justru itu yang membuat kita cepat lapar lagi dan energi cepat habis,” tegasnya.
Ia menyarankan konsumsi karbohidrat lebih baik dilakukan di siang atau malam hari dengan porsi terkontrol.
4. Tidak Sarapan Sama Sekali (Intermittent Fasting)
Pilihan terakhir menurut Ade Rai adalah tidak sarapan sama sekali, sesuai dengan pola intermittent fasting.
“Dan yang terakhir, jenis breakfast terbaik adalah tidak breakfast,” ungkap Ade Rai.
Metode ini memungkinkan tubuh lebih efisien membakar lemak dan memberi waktu istirahat lebih panjang pada sistem pencernaan.
Contoh Menu Sarapan Sehat ala Ade Rai
- Telur: tiga putih telur dan satu kuning, dimasak tanpa minyak berlebih.
- Ikan panggang: salmon atau tuna kaya omega-3.
- Daging ayam tanpa kulit: sumber protein rendah lemak.
- Kopi hitam tanpa gula.
- Teh tawar tanpa pemanis.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Lezat untuk Penderita Diabetes
Sarapan bukan sekadar soal kenyang, tetapi bagaimana tubuh bisa mendapatkan energi yang stabil dan sehat sepanjang hari.
Menurut Ade Rai, pilihan terbaik adalah dengan water fasting, mengonsumsi protein dan lemak tanpa karbohidrat, atau bahkan tidak sarapan sama sekali sesuai pola intermittent fasting.
Dengan cara ini, tubuh tetap berenergi, tidak mudah lapar, dan lebih efektif dalam membakar lemak.
(anf)