- tvOne - sandi irwanto
Ribuan Pasien Anak dari Daerah Sulit Dapat Tempat Tinggal Saat Berobat ke Jakarta, Rumah Singgah Jadi Harapan
Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya rumah singgah ini datang melalui partisipasi 22 pelari Indonesia dalam ajang World Marathon Majors 2025, yang digelar di kota-kota besar seperti London, Sydney, Chicago, dan Valencia. Mereka tidak hanya berlari demi target pribadi, tetapi juga membawa misi kemanusiaan: menggalang kepedulian dan dukungan bagi anak-anak pasien rujukan dari berbagai daerah.
Salah satu peserta, Sheryl Sheinafia, yang akan berlari di Chicago Marathon, mengungkapkan bahwa partisipasinya kali ini memiliki makna lebih dalam.
“Saya melihat betapa beratnya perjuangan keluarga pasien anak dari luar kota. Mereka harus bertahan tanpa tempat tinggal layak di tengah tekanan emosional. Lewat langkah ini, saya ingin menyuarakan harapan untuk mereka, agar tak ada lagi anak yang harus berjuang sendiri,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Daffa Wardhana, yang akan berlari di Sydney Marathon. Ia menegaskan bahwa misi sosial inilah yang membuatnya tergerak.
“Berlari di ajang sebesar ini menjadi bentuk kecil dari kepedulian saya. Ada banyak anak yang butuh bantuan, bukan hanya soal pengobatan, tapi juga soal tempat tinggal dan kenyamanan saat menjalani masa sulit. Saya hanya ingin jadi bagian dari harapan itu,” kata Daffa.
Di balik gerakan ini berdiri Yayasan Ronald McDonald House Charities (RMHC) Indonesia yang menjadi penggagas kampanye sosial tersebut. Yayasan ini tengah membangun Rumah Singgah ke-4 di Kemanggisan, Jakarta Barat, yang akan diperuntukkan bagi keluarga pasien anak dari RS Jantung Harapan Kita, RS Anak dan Bunda Harapan Kita, serta RS Kanker Dharmais.
Ketua Yayasan RMHC Indonesia, Caroline Djajadiningrat, mengatakan, “Kami percaya setiap langkah yang diambil para pelari adalah simbol dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Rumah singgah bukan sekadar tempat tidur, tetapi ruang harapan di tengah perjuangan. Melalui partisipasi ini, kami ingin menyampaikan pesan tentang empati, dukungan, dan kebersamaan.”
Rumah singgah yang akan dibangun ini dirancang memiliki 66 kamar dan fasilitas pendukung yang nyaman. Kehadirannya ditujukan untuk mendekatkan keluarga pada anak-anak mereka selama masa pengobatan dan meminimalkan beban ekonomi yang selama ini menjadi penghalang utama bagi banyak keluarga.