news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kata dr Zaidul Akbar, makan telur ceplok tak terlalu baik.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews

Rasanya Memang Enak dan Mudah Dibuat, tapi Kata dr Zaidul Akbar Makan Telur Ceplok Tak Selamanya Baik, Kenapa?

Berdasarkan ceramah dari praktisi kesehatan dr Zaidul Akbar, memakan telur ceplok tidak selalu baik meskipun kaya akan kandungan protein di dalam kudapan itu.
Jumat, 28 Februari 2025 - 19:49 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Praktisi kesehatan dr Zaidul Akbar menyebut jika makan telur ceplok yang dikenal karena enak dan muda dibuat tidak selamanya baik.

Maka dari itu, pria yang juga dikenal sebagai pendakwah tersebut menganjurkan agar orang-orang mengurangi konsumsi telur ceplok.

Telur ceplok memang menjadi makanan yang mungkin paling sering dimakan oleh mayoritas penduduk Indonesia karena termasuk panganan yang mudah dibuat.

Selain itu, berbekal pembuatannya yang cukup sederhana, seseorang bisa mendapatkan tambahan protein kalau mengonsumsi olahan telur ceplok.

Kudapan telur ceplok juga bisa dijadikan sebagai sumber protein oleh kebanyakan orang sebagai panganan pendamping dari karbohidrat.

Tak heran, hidangan telur ceplok ini banyak digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua sekalipun.

Kendati demikian, kudapan telur ceplok ternyata tidak selamanya baik untuk dikonsumsi meskipun bisa menjadi sumber tambahan protein.

Pendakwah yang juga praktisi kesehatan dr Zaidul Akbar kemudian coba meluruskan hal ini secara lebih rinci, walau bakal menimbulkan perdebatan di masyarakat.

Kata dr Zaidul Akbar, makan telur ceplok tak terlalu baik
Sumber :
  • Kolase tvOnenews

 

Ia lantas menganjurkan agar seseorang tidak terlalu sering dalam memakan olahan telur ceplok, apalagi jika dimasak menggunakan minyak yang banyak.

Bukan cuma telur ceplok, dr Zaidul Akbar mengatakan jika makanan yang disajikan melalui proses penggorengan dengan minyak juga tidak baik untuk kesehatan.

Kata dr Zaidul Akbar, telur yang sudah melalui pengolahan dengan digoreng semuanya mengalami denaturasi, sehingga tak sehat jika terus-menerus dikonsumsi.

“Kalau telur kan (mengandung) protein. Telur ketika digoreng semuanya sudah terjadi denaturasi, telurnya sudah enggak sehat sebenarnya,” ungkap dr Zaidul Akbar mengutip dari YouTube Sehat Sunnah.

Denaturasi merupakan kerusakan pada kandungan protein, mulai dari struktur tersier hingga premier. Kondisi ini ditandai dengan adanya endapan atau penggumpalan pada kandungan protein.

Penceramah kondang itu lantas memberikan tips bagaimana cara memasak telur dengan benar, sehingga tidak merusak kandungan protein pada makanan tersebut.

“Kalau memasak telur itu emang ada caranya supaya telurnya tidak rusak,” ujar dr Zaidul Akbar.

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar memberi saran agar kebiasaan makan telur ceplok diganti dengan sesuatu yang lebih sederhana seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Dia mengatakan jika seseorang meniru pola makan yang diterapkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya, maka tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.

“Makanan yang sederhana itu yang tidak terlalu banyak ragamnya. Rasulullah SAW salah satu makanan kegemaran beliau adalah tharid,” kata dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar, praktisi kesehatan sunah.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube dr. Zaidul Akbar Official

 

“(Tharid) roti gandum gitu yang dicampur  dan diaduk dengan kuah kari. Itu kan sederhana ya, ada karbohidratnya ada protein juga,” lanjutnya.

Dengan konsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindari yang buruk, maka kata dr Zaidul Akbar kondisi tubuh seseorang bisa lebih terukur.

Hal ini semata-mata dilakukan agar tubuh seseorang seminimal mungkin terhindar dari risiko penyakit berbahaya sehingga mudah untuk mencegahnya. 

“Semakin sederhana yang kita makan, semakin kesehatan akan terjaga dan kalaupun sakit akan jauh lebih mudah ngobatinnya,” jelasnya.

(ism/han)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:43
03:43
04:19
06:19
01:53
00:49

Viral