news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi saham,.
Sumber :
  • tvOnenews/Wildan Mustofa

CGS International Tambah Saham DEWA, Kepemilikan Tembus 5,53 Persen

CGS International Sekuritas Indonesia menambah 680 juta saham Darma Henwa (DEWA), kepemilikan naik jadi 5,53 persen, tanpa ubah pengendalian.
Senin, 29 Desember 2025 - 11:41 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pemegang saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) kembali bertambah. CGS International Sekuritas Indonesia tercatat menambah kepemilikan sahamnya di emiten jasa kontraktor pertambangan tersebut dalam jumlah signifikan, sehingga porsi kepemilikannya kini melampaui ambang 5 persen.

Mengacu pada keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), CGS International Sekuritas Indonesia membeli sebanyak 680.340.377 lembar saham DEWA. Transaksi tersebut dilakukan pada 11 Desember 2025, saat harga saham DEWA berada di level Rp264 per saham.

Dengan tambahan pembelian tersebut, total kepemilikan saham CGS International Sekuritas Indonesia di PT Darma Henwa Tbk meningkat dari sebelumnya 1.569.200.000 lembar saham menjadi 2.249.540.377 lembar saham.

Seiring bertambahnya jumlah saham yang dimiliki, hak suara CGS International Sekuritas Indonesia juga ikut meningkat. Dari sebelumnya 3,86 persen, kini hak suara perusahaan sekuritas tersebut naik menjadi 5,53 persen dari total saham DEWA yang beredar di publik.

Skema Repo dan Kepemilikan Langsung

Dalam laporan keterbukaan informasi tersebut dijelaskan bahwa transaksi pembelian saham DEWA ini diklasifikasikan sebagai transaksi lain-lain dengan skema repurchase agreement (repo). Seluruh transaksi dilakukan dengan status kepemilikan langsung, bukan melalui pihak perantara atau afiliasi lainnya.

Manajemen juga menegaskan bahwa transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan pengendalian atas PT Darma Henwa Tbk. Dengan demikian, struktur pengendalian perusahaan tetap sama seperti sebelum transaksi berlangsung.

Langkah CGS International Sekuritas Indonesia menambah kepemilikan saham DEWA dinilai mencerminkan meningkatnya minat investor institusi terhadap saham sektor jasa pertambangan, khususnya emiten yang memiliki eksposur pada proyek-proyek pertambangan besar.

Kinerja Saham DEWA Menguat

Pasca transaksi tersebut, pergerakan saham DEWA menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Berdasarkan data perdagangan terbaru, harga saham DEWA saat ini berada di level Rp560 per saham, jauh di atas harga saat transaksi pembelian dilakukan.

Dengan harga tersebut, kapitalisasi pasar PT Darma Henwa Tbk tercatat mencapai sekitar Rp22,7 triliun. Penguatan harga saham ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap prospek kinerja perusahaan ke depan.

Sejumlah pelaku pasar menilai, penguatan saham DEWA tidak lepas dari membaiknya sentimen sektor pertambangan secara keseluruhan, didukung oleh permintaan komoditas yang relatif stabil serta prospek proyek jangka panjang di sektor energi dan sumber daya alam.

Sinyal Kepercayaan Investor Institusi

Masuknya CGS International Sekuritas Indonesia dengan porsi kepemilikan di atas 5 persen juga menjadi sinyal penting bagi pasar. Investor institusi umumnya melakukan analisis mendalam sebelum meningkatkan kepemilikan saham dalam jumlah besar, terutama pada emiten dengan kapitalisasi besar.

Meski transaksi dilakukan melalui skema repo, peningkatan kepemilikan ini tetap mencerminkan tingkat kepercayaan terhadap fundamental dan prospek bisnis PT Darma Henwa Tbk. Emiten ini dikenal sebagai salah satu kontraktor pertambangan yang memiliki pengalaman panjang dalam menangani proyek tambang batu bara dan mineral di Indonesia.

Namun demikian, analis mengingatkan investor ritel untuk tetap mencermati risiko pergerakan harga saham yang sudah mengalami kenaikan signifikan. Volatilitas pasar, dinamika harga komoditas global, serta kebijakan sektor energi tetap menjadi faktor yang perlu diperhitungkan dalam mengambil keputusan investasi.

Ke depan, pasar akan menantikan langkah lanjutan dari CGS International Sekuritas Indonesia, termasuk apakah peningkatan kepemilikan ini akan diikuti oleh aksi korporasi lain atau hanya bersifat strategi portofolio jangka menengah. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

04:21
07:41
01:44
00:57
01:35
01:23

Viral