- PT Timah
Rayakan Hari Ibu, PT Timah Soroti Minimnya Perempuan di Posisi Puncak Bukan karena Kurang Kompeten
Selain sesi berbagi inspirasi, acara juga diramaikan bazar UMKM binaan PT TIMAH Tbk yang seluruh pelakunya adalah perempuan.
Darmawantik menekankan pentingnya kesadaran diri sebagai fondasi utama kepemimpinan perempuan.
“Ini bukan hanya tentang memimpin orang lain, tetapi memimpin diri sendiri terlebih dahulu. Dimulai dari pikiran, keyakinan, pilihan, serta arah hidup dan karier kita. Perempuan yang berdaya bukan yang paling keras suaranya, tetapi yang paling kuat kesadarannya,” jelasnya.
Ia menyebut ketangguhan perempuan bukan sekadar kemampuan bertahan, tetapi juga bangkit dan tumbuh setelah menghadapi tekanan dan kegagalan.
“Ketangguhan bukan sekadar bertahan, tetapi tumbuh setelah badai. Perempuan harus sadar perannya, mampu memimpin diri, mengambil keputusan, menguatkan orang lain, dan menjadi versi terbaik dari dirinya,” tambahnya.
Sementara itu, Tiya Apriano berbagi kisah perjalanan membangun usaha jamu tradisional hingga mampu bertahan dan berkembang. Ia juga mempraktikkan langsung pembuatan jamu kepada para peserta.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Para karyawati mengenakan kebaya dan baju kurung, mengikuti sesi diskusi, hingga mengabadikan momen kebersamaan.
Salah satu peserta, Christine, menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme bagi perempuan dalam menjalankan peran di dunia kerja maupun keluarga.
Hal senada disampaikan Rika Febriyani yang mengaku mendapatkan banyak refleksi.
“Yang paling mengena bagi saya adalah tentang berdaya, memimpin diri sendiri, serta mengelola emosi dan pekerjaan dengan lebih bijak,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PT TIMAH Tbk menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, demi melahirkan perempuan-perempuan tangguh, adaptif, dan berdaya di era transformasi. (rpi)