- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Dorong UMKM Naik Kelas, Wamen Helvi Fokuskan Masalah Hilirisasi dan Ekspor di Holding UMKM Expo 2025
Dokumen ini memuat arah pengembangan UMKM melalui kemitraan berbasis klaster dengan dukungan fungsi inkubasi, agregasi, pemasaran dan distribusi, serta pembiayaan.
Pada acara yang sama, enam usaha menengah yang ditetapkan sebagai operator Holding UMKM dan usaha menengah unggulan menerima Sertifikat ISO 9001:2015.
Selain itu, SPPG Al-Kasyaf memperoleh pembiayaan inovatif sebesar Rp1,1 miliar sebagai bagian dari penguatan ekosistem pembiayaan UMKM.
“Kami percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perbankan, BUMN, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan akan menjadikan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Helvi.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rahman menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan proses identifikasi, seleksi, serta pendalaman lapangan terhadap usaha menengah yang dinilai siap berperan sebagai operator Holding UMKM.
Saat ini, Kementerian UMKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro telah meluncurkan Holding UMKM Klaster Perikanan dan Kelautan serta Klaster Fesyen dan Handicraft.
Hingga kini, enam usaha menengah telah ditetapkan sebagai operator maupun calon operator Holding UMKM yang memperoleh pendampingan penguatan kelembagaan serta sertifikasi sistem manajemen mutu, yakni PT Satya Trinadi Komira Perkasa, PT Prasojo Kusuma Putra, CV Agilcraft Indonesia, PT Delta Raya Sidoarjo, CV Petani, dan Craftote.
Pada 2026, Kementerian UMKM menargetkan pembentukan Holding UMKM baru, antara lain Klaster Industri Olahraga, Klaster Pertambangan dan Energi Terbarukan, serta Klaster Kesehatan dan Kecantikan, guna mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk UMKM.
“Usaha menengah tersebut diharapkan menjadi penggerak utama dalam mengonsolidasikan UMKM, meningkatkan standar produksi, serta menghubungkan UMKM dengan pasar dan pembiayaan,” ujar Bagus Rahman. (rpi)