news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wamen UMKM Helvi Moraza menekankan pentingnya penguatan ekosistem usaha, keterhubungan rantai pasok, serta digitalisasi pada UMKM..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rilo Pambudi

Dorong UMKM Naik Kelas, Wamen Helvi Fokuskan Masalah Hilirisasi dan Ekspor di Holding UMKM Expo 2025

Kementerian UMKM menggelar Holding UMKM Expo 2025 yang mengusung tema “Ekosistem Bisnis UMKM Kuat, Siap Menjadi Jagoan Ekspor” untuk memfokuskan soal hilirisasi produk agar berdaya saing global.
Senin, 22 Desember 2025 - 18:48 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyoroti pentingnya penguatan ekosistem usaha, keterhubungan rantai pasok, serta digitalisasi layanan agar UMKM dapat berperan sebagai motor utama perekonomian nasional.

Menurut Helvi, UMKM selama ini masih menghadapi keterbatasan akses pasar. Sedangkan, industri besar membutuhkan pasokan produk yang sebenarnya dapat dipenuhi oleh pelaku UMKM.

Ketidakseimbangan relasi ini dinilai dapat diatasi melalui implementasi program Holding UMKM. Hal itu disampaikan Helvi saat membuka Holding UMKM Expo 2025 di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (22/12).

“Program Holding UMKM dirancang untuk menciptakan efisiensi biaya produksi, menjamin stabilitas pasokan, serta meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing di pasar domestik maupun global,” ujarnya.

Holding UMKM Expo 2025 mengangkat tema “Ekosistem Bisnis UMKM Kuat, Siap Menjadi Jagoan Ekspor” dan digelar pada 22-24 Desember 2025 di Exhibition Hall SMESCO Indonesia.

Pameran ini menampilkan beragam produk unggulan UMKM berstandar internasional dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, fesyen, kriya, pertanian, kelautan dan perikanan, otomotif, kesehatan dan kecantikan, olahraga, pariwisata, hingga perumahan rakyat.

Sejumlah agenda strategis turut mewarnai penyelenggaraan expo, antara lain business matching, talkshow tematik, serta penandatanganan kontrak kerja sama antara UMKM dengan pembeli dari dalam dan luar negeri.

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza aat membuka Holding UMKM Expo 2025 di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (22/12/2025).
Sumber :
  • Kementerian UMKM

 

Kegiatan ini juga mempertemukan UMKM dengan ritel modern, BUMN, platform perdagangan digital, sektor hotel, restoran, dan kafe, serta importir dan distributor internasional.

Selain membuka akses pasar, Holding UMKM Expo 2025 diharapkan mendorong peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi, sertifikasi, penguatan merek, serta pemanfaatan skema pembiayaan inovatif. 

Berbagai pemangku kepentingan, seperti asosiasi, lembaga pembiayaan, dan badan standardisasi, dilibatkan untuk membangun kolaborasi berkelanjutan dalam skema Holding UMKM.

“UMKM perlu dibangun berbasis klaster sesuai karakteristik usahanya agar lebih produktif dan mampu masuk ke ekonomi berbasis industri untuk pengembangan jangka panjang,” kata Helvi.

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian UMKM juga meluncurkan Buku Putih Holding UMKM sebagai dokumen strategis yang menjadi panduan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dokumen ini memuat arah pengembangan UMKM melalui kemitraan berbasis klaster dengan dukungan fungsi inkubasi, agregasi, pemasaran dan distribusi, serta pembiayaan.

Pada acara yang sama, enam usaha menengah yang ditetapkan sebagai operator Holding UMKM dan usaha menengah unggulan menerima Sertifikat ISO 9001:2015.

Selain itu, SPPG Al-Kasyaf memperoleh pembiayaan inovatif sebesar Rp1,1 miliar sebagai bagian dari penguatan ekosistem pembiayaan UMKM.

“Kami percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perbankan, BUMN, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan akan menjadikan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Helvi.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rahman menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan proses identifikasi, seleksi, serta pendalaman lapangan terhadap usaha menengah yang dinilai siap berperan sebagai operator Holding UMKM.

Saat ini, Kementerian UMKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro telah meluncurkan Holding UMKM Klaster Perikanan dan Kelautan serta Klaster Fesyen dan Handicraft.

Hingga kini, enam usaha menengah telah ditetapkan sebagai operator maupun calon operator Holding UMKM yang memperoleh pendampingan penguatan kelembagaan serta sertifikasi sistem manajemen mutu, yakni PT Satya Trinadi Komira Perkasa, PT Prasojo Kusuma Putra, CV Agilcraft Indonesia, PT Delta Raya Sidoarjo, CV Petani, dan Craftote.

Pada 2026, Kementerian UMKM menargetkan pembentukan Holding UMKM baru, antara lain Klaster Industri Olahraga, Klaster Pertambangan dan Energi Terbarukan, serta Klaster Kesehatan dan Kecantikan, guna mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk UMKM.

“Usaha menengah tersebut diharapkan menjadi penggerak utama dalam mengonsolidasikan UMKM, meningkatkan standar produksi, serta menghubungkan UMKM dengan pasar dan pembiayaan,” ujar Bagus Rahman. (rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:27
01:10
06:16
06:12
05:12
11:20

Viral