- Istimewa
Pertamina Perkuat Ketahanan Energi Nasional Lewat Digitalisasi Terintegrasi
Ketiga pilar tersebut meliputi Remote Surveillance and Command Center, Digital Factory, serta Orchestration Center. Ketiganya dirancang untuk memastikan seluruh rantai nilai bisnis Pertamina dapat terintegrasi secara digital dan berjalan secara efisien.
“Visi utama Digital Hub adalah mengintegrasikan seluruh rantai nilai bisnis Pertamina secara digital. Ketika data dan aplikasi yang mendukung pekerjaan terhubung, kita menciptakan lingkungan yang transparan, akuntabel, dan akurat,” kata Tatit.
Ia menambahkan, integrasi data yang kuat akan menghilangkan keraguan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, manajemen dapat bertindak cepat, tepat, dan berbasis fakta di tengah dinamika industri energi yang terus berkembang.
Pertamina Digital Hub juga menjadi fondasi penting dalam menjaga ketersediaan energi, termasuk penyaluran BBM subsidi, agar tepat sasaran dan terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital dinilai mampu memperkuat pengawasan serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Lebih jauh, transformasi digital ini sejalan dengan komitmen Pertamina sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi. Pertamina terus mendukung target Net Zero Emission 2060 serta mendorong berbagai program yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya digitalisasi dan inovasi tersebut juga menjadi bagian dari transformasi menyeluruh Pertamina yang berorientasi pada penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan pelayanan publik, keberlanjutan usaha, serta perlindungan lingkungan.
Pertamina menegaskan bahwa penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) akan terus dijalankan di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan. Dengan pendekatan ini, Pertamina berharap dapat memastikan ketahanan energi nasional sekaligus menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. (nsp)