- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Menanti FOMC, IHSG Tergelincir 0,61 Persen di Tengah Aksi Ambil Untung
Jakarta, tvOnenews.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (9/12/2025) sore, tergelincir ke zona negatif.
Meski hari sebelumnya sempat tembus tertinggi sepanjang sejarah, pelemahan IHSG berlangsung setelah pasar mencatat kenaikan signifikan sebelumnya dan pelaku pasar memilih melakukan aksi ambil untung menjelang agenda penting bank sentral Amerika Serikat.
IHSG ditutup melemah 53,51 poin atau 0,61 persen ke level 8.657,18. Sementara indeks LQ45 turut terkoreksi 7,01 poin atau 0,82 persen ke posisi 848,06.
Tekanan jual mulai terasa sejak awal perdagangan, terutama karena pelaku pasar mengantisipasi arah kebijakan suku bunga The Fed. Situasi ini membuat IHSG sulit mempertahankan penguatan meski sempat dibuka menghijau.
Selain faktor eksternal, pelaku pasar juga mencermati perkembangan indikator ekonomi domestik yang ikut memengaruhi sentimen perdagangan hari ini.
“Pelemahan indeks disinyalir akibat profit taking setelah mencapai level tertinggi baru dan sentimen negatif dari indeks bursa kawasan Asia yang cenderung melemah menjelang pertemuan The Fed,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim, dikutip dari Antara.
Dari luar negeri, peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin oleh The Fed mencapai 89 persen, sebagaimana tercatat dalam FedWatch CME.
The Fed diketahui menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9-10 Desember 2025 untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga berikutnya.
Dari sisi domestik, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 124 pada November 2025, meningkat dari level 121,2 pada Oktober 2025 dan menjadi titik tertinggi sejak Februari 2025. Peningkatan tersebut didorong kenaikan pada seluruh subindeks utama.
Pelaku pasar kini menunggu rilis data penjualan ritel Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh 4 persen secara tahunan, lebih cepat dibanding pertumbuhan 3,7 persen pada September 2025.
Meski sempat dibuka menguat, IHSG bergeser ke zona merah hingga akhir sesi pertama. Pada sesi kedua, indeks masih tertekan dan bertahan di area negatif hingga penutupan perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor mencatat penguatan, dipimpin sektor infrastruktur yang naik 1,48 persen, diikuti sektor teknologi dan transportasi yang masing-masing menguat 1,03 persen dan 0,39 persen.
Sementara itu, delapan sektor lainnya terkoreksi, dengan sektor industri dan barang baku mencatat penurunan terdalam sebesar 1,43 persen. Sektor properti serta sektor barang konsumen nonprimer juga melemah masing-masing 0,95 persen dan 0,94 persen.