- Kemenko PM
Cak Imin Dorong SPPG Utamakan Bahan Baku Lokal: MBG Harus Dirasakan Seluruh Masyarakat
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu menjadi penguatan ekosistem ekonomi lokal dengan penggunaan bahan baku lokal dalam produksi pangan.
Menko Muhaimin menekankan bahwa program ini bukan hanya tentang penyediaan makanan bergizi, tetapi juga tentang membangun ekonomi konstitusi yang berdikari.
Hal ini diungkapkan Menko Muhaimin dalam acara Inspiradaya 2025 di Jakarta, Selasa (09/12/2025).
“SPPG wajib membeli bahan baku dari petani dan komunitas setempat sehingga kehadiran SPPG sekaligus dirasakan oleh masyarakat pada umumnya,” ucap Menko Muhaimin.
Menko PM mengungkapkan bahwa ketergantungan Indonesia pada bahan impor, termasuk tepung masih sangat besar.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pelaksanaan MBG harus menjadi momentum mengalihkan rantai pasok ke produk lokal sepenuhnya, salah satunya melaksanakan stop impor dan mengambil produk-produk lokal di komunitas masing-masing.
SPPG Papua telah memanfaatkan sagu, SPPG Maluku mengolah singkong dan sejumlah daerah lain telah menciptakan inovasi pangan lokal.
“Sekali lagi, saya meminta dan mengharapkan seluruh SPPG tidak membeli barang impor dalam memproduksi pangan untuk kebutuhan MBG kita,” tegas Menko Muhaimin.
Menko Muhaimin menyampaikan bahwa arahan Presiden Prabowo sangat jelas, yaitu SPPG harus menjadi pemantik ekonomi lokal sehingga hadirnya MBG tidak hanya memberi makan anak-anak tetapi juga memperluas kegiatan bertani, beternak, dan produksi pangan bagi masyarakat sekitar.
Menko Muhaimin juga menekankan prinsip ekonomi konstitusi, yaitu pengelolaan sumber daya untuk kepentingan rakyat dengan semangat kemandirian, gotong-royong, dan keberpihakan kepada yang paling membutuhkan.
“Semangat pemberdayaan yang paling mudah adalah berdiri di atas kaki sendiri, bergandeng tangan, bergotong-royong saling bahu-membahu, menciptakan pasar sendiri, dinikmati oleh rakyat sendiri dan menjadi ekonomi yang kuat dan berdikari,” ujarnya. (rpi)