news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Cum Date Jatuh pada 10 April 2025, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI.
Sumber :
  • istimewa

Saham BBRI Ditutup Turun 1,32 Persen di Level Rp 3.740, Investor Soroti Agenda RUPSLB

Saham BBRI ditutup turun 1,32% ke level Rp 3.740. Investor mencermati rencana RUPSLB dan sentimen pasar yang menekan sektor finansial.
Kamis, 27 November 2025 - 19:20 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI menutup perdagangan Kamis (27/11/2025) dengan koreksi cukup dalam. Saham bank pelat merah ini melemah 1,32 persen atau turun 50 poin ke level Rp 3.740 per lembar di akhir sesi perdagangan.

Pada pembukaan pasar, saham BBRI sempat berada di level Rp 3.800. Sepanjang hari, harga bergerak dalam rentang Rp 3.720 sebagai level terendah dan Rp 3.810 sebagai level tertinggi. Pelemahan ini terjadi menjelang penutupan bulan November, di tengah tekanan pasar dan sentimen profit taking.

Selain pergerakan harga, perhatian investor juga mengarah pada pengumuman penting dari manajemen BBRI terkait rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda tersebut akan digelar pada 17 Desember 2025 pukul 14.00 WIB secara elektronik melalui platform e-RUPS KSEI.

Dalam undangan resmi, BBRI menegaskan bahwa ada tiga agenda utama yang akan dibahas, yaitu perubahan anggaran dasar perseroan, pendelegasian kewenangan persetujuan rencana kerja dan anggaran 2026, serta perubahan susunan pengurus perseroan. Rencana perubahan struktur manajemen serta kebijakan korporasi diperkirakan menjadi pertimbangan pasar yang ikut memengaruhi pergerakan saham.

Di sisi lain, pelemahan saham BBRI berlangsung seiring koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga ditutup di zona merah pada penutupan Kamis. IHSG turun 0,65 persen ke level 8.545,86 dengan transaksi harian mencapai Rp 27,7 triliun. Indeks LQ45 juga mencatat pelemahan lebih dalam sebesar 1,47 persen ke level 852,02.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai koreksi IHSG terjadi di tengah penguatan pasar global dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Menurutnya, sektor finansial dan teknologi menjadi penyumbang tekanan terbesar.

“Kami mencermati pelemahan IHSG dibebani oleh sektor finansial dan teknologi. Ini cukup wajar mengingat IHSG baru mencetak all-time high, sehingga aksi ambil untung tidak terhindarkan. Outflow asing pada saham perbankan juga masih mungkin terjadi,” ujar Herditya.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 382 saham tercatat melemah, sementara 283 saham menguat dan 144 saham stagnan. Volume transaksi mencapai 51,9 miliar saham dengan total frekuensi 2,96 juta kali. Rupiah berada di kisaran Rp 16.625 per dolar AS.

Saham lain yang juga menarik perhatian pasar adalah BUMI yang terjun 6,92 persen ke level Rp 242. Sementara ACES mencatat kenaikan tipis 0,48 persen dan ditutup di level Rp 420 per saham.

Dengan agenda korporasi yang akan berlangsung dalam waktu dekat dan sentimen pasar yang fluktuatif, pergerakan saham BBRI diprediksi masih berpotensi bergerak dinamis. Para pelaku pasar kini menunggu arah kebijakan manajemen baru serta sinyal lanjutan dari hasil RUPSLB sebagai acuan sentimen berikutnya. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral