- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
APBD DKI Melejit Jelang Akhir Tahun: Pendapatan Tembus Rp68,53 Triliun, Surplus Mengembang Jadi Rp20,09 Triliun
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membawa sinyal kuat pemulihan ekonomi Ibu Kota menjelang penutupan 2025.
Dalam Konferensi Pers APBD DKI Jakarta 2025, Jumat (21/11/2025), ia memaparkan percepatan signifikan di hampir seluruh komponen anggaran daerah sepanjang November.
“Realisasi APBD Jakarta hingga 20 November menunjukkan tren yang sangat positif,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta.
Pramono menjelaskan bahwa pendapatan daerah mengalami lonjakan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Oktober, pendapatan tercatat Rp62,39 triliun, sementara pada November meningkat menjadi Rp68,53 triliun, setara 81,15 persen dari target akhir tahun sebesar Rp84,45 triliun.
“Pendapatan daerah naik dari Rp62,39 triliun pada bulan Oktober, menjadi Rp68,53 triliun pada bulan November. Ada kenaikan yang cukup tinggi dengan realisasi sebesar 81,15 persen dari target pendapatan Rp84,45 triliun sampai dengan akhir Desember nanti,” jelasnya.
Di saat pendapatan naik, serapan belanja daerah juga bergerak cepat. Realisasi belanja meningkat dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun, atau 60 persen dari target Rp85,97 triliun.
“Belanja daerah meningkat dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun, atau 60 persen dari target Rp85,97 triliun. Sementara untuk pembiayaan daerah tercatat Rp3,64 triliun, SILPA naik dari Rp18,08 triliun menjadi Rp20,09 triliun,” kata Pramono.
Pramono memastikan angka-angka tersebut akan kembali terdongkrak pada Desember, ditopang oleh percepatan ribuan paket pengadaan.
“Saudara-saudara sekalian, peningkatan realisasi belanja di akhir tahun ini dapat dipastikan mengingat masih ada sekitar 21.631 paket pengadaan barang dan jasa yang akan dilaksanakan dan proses tender oleh Pokja BPPBJ telah mencapai 95,34 persen. Saat ini, tercatat surplus anggaran sebesar Rp14,43 triliun,” ungkapnya.
Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Pramono menegaskan bahwa Jakarta tetap menjadi episentrum aktivitas ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025.
“Kondisi ekonomi Jakarta pada triwulan III tahun 2025 ini tetap menjadi pusat aktivitas ekonomi nasional. Jakarta memberikan kontribusi 16,39 persen terhadap produk domestik bruto. Terutama ditopang, yang paling utama adalah sektor jasa, transportasi dan akomodasi,” ujarnya.
Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia, Pemprov DKI optimistis pertumbuhan ekonomi Jakarta pada akhir tahun dapat melampaui 5 persen, mempertegas ketahanan ekonomi Ibu Kota sekaligus menjaga perannya sebagai lokomotif pertumbuhan nasional. (agr/iwh)