- Kementan
DPR Sanjung Kemajuan Pertanian RI di Tangan Amran Sulaiman: Swasembada hingga Pengaruh pada Harga Pangan Dunia
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia dinilai telah kembali menunjukkan kemajuan penting dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Sejumlah perhatian publik pun mengarah pada peran Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam proses tersebut.
Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, dalam Rakornas Kepegawaian BKN 2025 menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Mentan Amran yang dinilai memberi dampak besar bagi perkembangan sektor pertanian.
Dalam kesempatan itu, ia menilai berbagai capaian yang terlihat hari ini tidak lepas dari konsistensi dan komitmen Mentan Amran dalam menjalankan visi pembangunan pertanian nasional. Selain itu Rifqinizamy secara terbuka menyebut hadirnya Amran sebagai berkah bagi republik ini.
“Bapak Mentan Amran, pahlawan pertanian kita, orang yang ditakdirkan Tuhan dilahirkan di Indonesia dan membawa swasembada pangan dalam catatan sejarah Republik Indonesia,” ujarnya dalam forum tersebut, Rabu (19/11/2025)
Ia mengingatkan bahwa mimpi besar Presiden Prabowo Subianto di bidang pangan tidak akan pernah tercapai tanpa kekompakan seluruh elemen bangsa.
“Kita kompak saja belum tentu berhasil menggapai mimpi besar Pak Presiden. Apalagi kalau kita gontok-gontokan untuk situasi politik yang tidak penting,” tegasnya.
Menurut Rifqinizamy, pesan Presiden mengenai agenda Asta Cita 7, termasuk reformasi birokrasi, menjadi pedoman penting bagi DPR dalam memastikan pemerintah pusat hingga daerah bekerja dalam satu garis prioritas nasional.
Dalam pemaparannya, Mentan Amran menyampaikan capaian yang tidak hanya berpengaruh pada Indonesia, tetapi juga mengguncang peta pangan global.
Mentan Amran menegaskan bahwa Indonesia kini berada pada peringkat nomor dua dunia untuk kenaikan produksi pangan, dan berpotensi naik menjadi peringkat pertama tahun depan.
“Seluruh dunia melihat. Mudah-mudahan tahun depan bisa nomor satu dunia kenaikan produksi pangan kita.” katanya
Lebih mengejutkan, Mentan Amran menyebut bahwa Amerika Serikat melalui United States Department of Agriculture (USDA) mampu memprediksi lonjakan produksi pangan Indonesia bahkan sebelum Indonesia memulai musim tanam.
“Kita belum tanam, mereka sudah tahu. Estimasi BPS 34,7. Selisihnya nyaris nol koma. Ini sedang kami cari ilmunya.”
Mentan Amran mengungkap fakta monumental: harga pangan dunia turun dari USD 650 menjadi USD 372 per ton karena Indonesia tidak lagi mengimpor dalam jumlah besar.