- Sekretariat Presiden
Danantara Ditawari Kuasai 35 Persen Proyek Kimia Cilegon Rp67 Triliun, Rosan: Sedang Kami Kaji, Proyek Sudah Jadi dan Risikonya Terukur
Jakarta, tvOnenews.com — Pemerintah tengah menimbang tawaran kepemilikan besar bagi Danantara dalam proyek raksasa industri kimia di Cilegon.
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengungkapkan perusahaan tersebut mendapat penawaran 35 persen saham pada proyek yang tengah digarap bersama raksasa Korea Selatan, Lotte Chemical.
Tawaran ini, ujar Rosan, muncul di tengah rampungnya pembangunan fasilitas strategis tersebut dan potensi jangka panjang yang besar bagi Indonesia dalam roadmap hilirisasi nasional.
“Mereka menawarkan 35 persen tapi ya kita sedang mulai kaji karena ini kan produk yang sangat baik ya, dan ini proyek juga sudah selesai. Risikonya juga lebih terukur, kita bisa lihat potensi-potensi ke depannya,” ujar Rosan, jelang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru di sela KTT APEC 2025, di Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025).
Rosan memastikan pihaknya telah memberi instruksi untuk segera menelaah penawaran akuisisi saham tersebut.
“Sekarang saya perintahkan untuk segera mengkaji penawaran dari Lotte ini,” katanya.
Terkait mekanisme penugasan, Rosan membuka opsi bahwa investasi Danantara dalam proyek kimia strategis ini tidak harus melalui BUMN.
“Kita kaji ya, mungkin kita dari investasi langsung, tidak melalui BUMN, jadi seperti itu,” jelasnya.
Rosan juga membeberkan gambaran kebutuhan modal bila Danantara mengambil 35 persen saham proyek bernilai US$4 miliar atau sekitar Rp67 triliun tersebut.
“Kita lagi lihat, US$4 miliar itu ada equity ada debt ya. Memang equity-nya mereka itu kurang lebih US$1,7 miliar sih, nanti kita lihat,” ungkapnya.
Evaluasi ini menjadi bagian dari strategi Indonesia mengamankan posisi lebih besar di proyek-proyek hilirisasi bernilai tinggi, sekaligus memperkuat kedaulatan industri kimia nasional dan rantai pasok bahan baku manufaktur dalam negeri.
Proyek Lotte Chemical di Cilegon sendiri menjadi salah satu tonggak penting pembangunan ekosistem industri petrokimia modern di Indonesia dalam era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (agr/nsp)