news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi - Kekayaan Bos Gudang Garam Susilo Wonowidjojo terus menyusut dalam beberapa tahun terakhir..
Sumber :
  • Forbes/GGRM

Diterpa Isu PHK Massal, Harta Kekayaan Bos Gudang Garam Merosot Tajam Beberapa Tahun Terakhir

Saat isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dimenerpa PT Gudang Garam Tbk, harta kekayaan Bos GGRM Susilo Wonowidjojo ternyata juga tercatat merosot tajam.
Minggu, 7 September 2025 - 18:04 WIB
Reporter:
Editor :
  • 2015: US$5,5 miliar
  • 2016: US$7,1 miliar
  • 2017: US$8,8 miliar
  • 2018: US$9,2 miliar
  • 2019: US$6,6 miliar
  • 2020: US$5,3 miliar
  • 2021: US$4,8 miliar
  • 2022: US$3,5 miliar
  • 2023: US$3,6 miliar
  • 2024: US$2,9 miliar
Grafik kekayaan Bos Gudang Garam Susilo Wonowidjojo yang merosot dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber :
  • Forbes

 

Grafik angka kekayaan tersebut memperlihatkan betapa cepatnya nilai kekayaan bos Gudang Garam terkikis dalam enam tahun terakhir.

Situasi ini tentu menambah perhatian publik di tengah isu PHK massal yang menimpa perusahaan.

Mengutip dari laman resmi, Gudang Garam dan anak perusahaannya mempekerjakan sebanyak 30.308 orang di akhir tahun 2024.

Gudang Garam Setop Beli Tembakau dari Temanggung

Beberapa waktu terakhir, penjualan rokok memang semakin menurun drastis. 

Pada Juni lalu, PT Gudang Garam yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur, bahkan sempat menyetop membeli bahan baku tembakau dari Temanggung, Jawa Tengah.

Saat itu, Bupati Temanggung Agus Setyawan didampingi anggota DPRD Temanggung dan Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung sempat berkunjung ke Gudang Garam.

"Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung," beber Agus usai berkunjung ke PT Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur, Minggu (15/6/2025).

Selain itu, ia katakan, penurunan harga saham juga ikut mempengaruhi. Harga saham Gudang Garam sebelumnya mencapai Rp90.000 per lembar. Kini anjlok ke Rp9.600 per lembar.

Ia juga menambahkan, stok bahan baku tembakau di Gudang Garam sudah melimpah. 

Di sisi lain, Manajemen menyebut persediaan itu cukup untuk produksi hingga empat tahun ke depan jika menggunakan skala produksi saat ini.

Sementara itu, terkait rencana kawasan industri hasil tembakau di daerah, Agus mengatakan komunikasi awal sudah dilakukan dengan Bea Cukai. Otoritas disebut akan memberi kemudahan dalam pengurusan cukai.

"Kita akan mencoba untuk bisa merintis itu dan kemarin dari asisten dua sudah mengajukan ke saya untuk rintisan di tahun 2026, tapi apakah nanti bisa direalisasi kita lihat nanti. Kita masih berhitung karena efisiensi dan macam-macam," bebernya. (rpi/aag)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral