- YouTube/Sekretariat Presiden
Prabowo Minta Jaksa Agung dan Kapolri Tangkap ‘Vampir Ekonomi’ Rugikan Negara Rp100 Triliun
Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Prabowo Subianto, memerintahkan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk mengusut dan menindak tegas oknum penggiling padi yang merugikan negara hingga Rp100 triliun setiap tahun.
Prabowo menegaskan, pengusaha "nakal" yang mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat harus ditangkap.
“Rakyat kita masih banyak yang susah, ada yang mau cari keuntungan di atas penderitaan rakyat itu namanya adalah menghisap darahnya rakyat,” tegas Prabowo dalam peluncuran kelembagaan 80 ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Prabowo menyebut para pengusaha nakal itu sebagai "vampir ekonomi" karena memanfaatkan rakyat kecil demi keuntungan besar.
“Itu adalah menurut saya parasit, pengisap darah, vampir-vampir ekonomi,” imbuhnya.
Menurut Prabowo, penertiban terhadap praktik curang tersebut bisa memberikan pemasukan signifikan bagi negara.
“Jadi, saudara-saudara, bisa bayangkan nggak kalau kita tertibkan ini kita punya Rp100 triliun tiap tahun, 5 tahun kita punya Rp1.000 triliun,” ucap Prabowo.
Ia menegaskan, dana itu akan dialokasikan untuk kepentingan rakyat, termasuk perbaikan sekolah di seluruh Indonesia.
“Menteri Keuangan kita perbaiki sekolah, kita hanya mampu perbaiki 11 ribu sekolah tahun ini, anggarannya Rp19 triliun, 19 triliun, kalau saya punya Rp100 triliun tiap tahun kita bisa perbaiki 100 ribu sekolah, kita punya 333 ribu sekolah, dalam 3,5 tahun kita akan perbaiki semua sekolah di Indonesia, bayangkan, saudara-saudara,” ujarnya.
Prabowo menyebut praktik nakal tersebut sebagai sabotase ekonomi bangsa.
“Ini yang saya anggap sabotase ekonomi Indonesia, menikam rakyat dari belakang dan ini kita harus hentikan,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri membela kepentingan rakyat.
“Jaksa Agung dan Kapolri, saya yakin saudara setia kepada bangsa rakyat Indonesia, saya yakin kau setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia, usut, tindak. Kita tidak tahu berapa lama kita di bumi ini, bisa sewaktu-waktu kita dipanggil Yang Maha Kuasa, lebih baik sebelum dipanggil kita membela kebenaran dan keadilan, kita bela rakyat kita,” kata Prabowo. (agr/nba)