- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Kementrans Kerahkan 185 Peneliti di Sumba Timur untuk Gali Potensi Komoditas Ekspor
Sumba Timur, tvonenews.com - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengerahkan 185 peneliti dari sejumlah universitas ternama di Indonesia untuk mengidentifikasi potensi komoditas ekspor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Kabupaten Sumba Timur.
Dari jumlah tersebut, 20 peneliti dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) akan ditempatkan di Sumba Timur untuk mengabdi selama 4 bulan hingga satu tahun.
Hal ini disampaikan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara saat kunjungan ke Desa Laindeha, Sumba Timur, NTT, Sabtu (19/7/2025).
"Untuk membantu tadi, apa sih potensi yang cocok untuk di Sumba Timur ini. Insya Allah, akan ada tahun ini, diberangkatkan, kalau untuk NTT ada 37 tim, jumlahnya 185 orang para peneliti, dari universitas-universitas top di Indonesia," ucap Iftitah.
"Khusus untuk Sumba Timur, akan ada 4 tim, jumlahnya 20 orang, dari UI dan UGM. Jadi 20 orang ini nanti akan bekerja 4 bulan sampai dengan 1 tahun," sambungnya.
Menurut Iftitah, tim peneliti akan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menggali informasi mengenai potensi lokal, seperti tanaman atau komoditas yang sesuai dengan kondisi geografis dan iklim Sumba Timur.
“Bapak Ibu, nanti kalau ada mereka berkeliaran di sini, dari UI dan UGM, tolong dibantu mereka, dengan memberikan informasi-informasi yang diperlukan. Tim peneliti ini ibaratnya dokter. Dia mendiagnosa nanti. Sama dengan kalau Bapak Ibu ke dokter. Kan dokter juga bukan Tuhan. Dia harus tanya dulu," ungkap Iftitah.
Iftitah menjelaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi visi transmigrasi yang kini tidak hanya berfokus pada pemindahan penduduk. Tetapi juga pada pembangunan kawasan ekonomi yang mampu menghasilkan pendapatan di atas standar kesejahteraan.
"Nah, saat ini Bapak Ibu sekalian, Transmigrasi sedang bertransformasi. Bukan lagi cuma mindahkan-mindahkan orang. Tidak," beber Iftitah.
"Tapi kita ingin membangun kawasan ekonomi. Supaya masyarakat itu betul-betul bisa menghasilkan pendapatan yang diatas dari sejahtera. Maksud saya diatas sejahtera itu bukan hanya pendapatan secara uang nominal, tapi juga rasa aman, rasa damai, rasa tentram," sambungnya.