news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rilo Pambudi

Ekonomi Global Tak Pasti, Mirae Asset Paparkan Strategi Hadapi Gejolak Pasar lewat Reksa Dana Berpendapatan Bulanan

Meski dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Mirae Asset menyampaikan masih ada peluang untuk mengalokasikan dana pada produk investasi yang relatif stabil.
Selasa, 15 Juli 2025 - 20:38 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi pasar modal yang terus meningkat, saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para investor.

Dalam situasi seperti ini, pilihan instrumen investasi yang stabil dan memberikan penghasilan rutin menjadi hal yang krusial.

Menurut Head of Wealth Management Mirae Asset, M. Arief Maulana, situasi makroekonomi yang penuh ketidakpastian justru menjadi peluang untuk mengalokasikan dana pada produk investasi berprofil stabil.

Produk seperti monthly passive income bond fund (pendapatan pasif rutin bulanan) dianggap mampu memberikan ketenangan di tengah volatilitas yang tinggi.

Reksa dana pendapatan tetap pendapatan pasif rutin bulanan menjadi alternatif yang strategis, apalagi di tengah volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi seperti sekarang,” ujar Arief dalam acara Media Day: July 2025 by Mirae Asset, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Lantas, bagaimana cara investor mencermati pasar dan memilih produk investasi yang tepat dalam kondisi demikian?

Media Day PT Mirae Assset Sekuritas Indonesia yang digelar di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Sumber :
  • Mirae Asset

 

Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan strategi investasi cermat melalui reksa dana pendapatan tetap dengan fitur imbal hasil rutin setiap bulan.

Rully Arya Wisnubroto selaku Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, mengungkapkan bahwa tekanan ekonomi global menyebabkan aliran dana asing keluar dari pasar saham domestik, meski kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terjaga.

Tercatat, IHSG naik tipis ke level 7.091 dari posisi akhir tahun 2024 sebesar 7.079, di tengah tren foreign outflow sebesar Rp57,9 triliun sepanjang tahun berjalan hingga 11 Juli 2025.

Khusus di bulan Juli, dana asing yang keluar mencapai Rp4,3 triliun. Kenyataan ini menunjukkan bahwa penguatan IHSG lebih banyak ditopang oleh aktivitas investor lokal.

Di sisi lain, pasar obligasi menunjukkan tren positif dengan kenaikan harga dan penurunan yield.

Hal ini sejalan dengan masuknya dana asing secara signifikan, yakni sebesar Rp17,2 triliun sepanjang Juli dan mencapai total Rp70 triliun sepanjang tahun.

Tren ini turut didorong oleh penurunan BI Rate pada semester I/2025 serta ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed di semester II/2025.

Rully memperkirakan BI Rate akan tetap bertahan di level 5,5% hingga akhir tahun, sembari menanti respons perbankan dalam menyesuaikan suku bunga kredit.

Ia juga memprediksi kondisi likuiditas akan semakin longgar pada paruh kedua 2025, yang dapat mendorong harga obligasi naik dan yield menurun, mengingat pergerakan keduanya saling bertolak belakang.

“Di tengah tekanan Trump agar The Fed menurunkan FFR secara agresif, kami memprediksi Bank Sentral AS masih akan berusaha berhati-hati dan melihat perkembangan data ekonomi untuk menentukan seberapa besar dan seberapa cepat penurunan suku bunga ke depan,” tambah Rully.

Dalam acara bertajuk "Fixed Income Fund: A Smart Move Amid Economic Volatility", Mirae Asset juga mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Sucorinvest Asset Management untuk mendistribusikan produk Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF) melalui platform NAVI by Mirae Asset.

Platform NAVI merupakan sarana distribusi reksa dana milik Mirae Asset yang berfungsi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Dengan adanya SMIF di platform tersebut, investor ritel kini memiliki akses yang lebih luas ke produk investasi berkualitas yang menawarkan pendapatan rutin bulanan, tingkat risiko yang lebih terukur, serta dikelola oleh manajer investasi yang kredibel.

Arief menekankan bahwa kehadiran SMIF di NAVI memperkuat komitmen perusahaan dalam menyediakan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

NAVI kini memfasilitasi pembelian ratusan produk reksa dana dari berbagai manajer investasi ternama di Indonesia, termasuk SMIF. Platform NAVI dapat diakses secara mudah melalui situs web resmi maupun aplikasi.

Pada kesempatan yang sama, Lolita Liliana, Head of Investment Specialist & Product Development Sucorinvest Asset Management, menjelaskan bahwa SMIF dirancang untuk memberikan imbal hasil bulanan melalui penempatan mayoritas dana pada obligasi korporasi pilihan berjangka pendek hingga menengah dengan fluktuasi harga yang lebih rendah dibandingkan obligasi pemerintah.

“Produk ini ideal bagi investor moderat dengan fitur pendapatan bulanan,” jelas Lolita.

Media day kali ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Mirae Asset, termasuk CFO & Head of Corporate Secretary Ivonne Kaharu, Head of Fund Services Francisca Gerungan, Fund Analyst Novani Karina Saputri, serta Head of Sales and Distribution Pui Sung Khiuk.

Menghadapi dinamika ekonomi yang tidak menentu, pilihan investasi yang tepat menjadi kunci untuk menjaga stabilitas portofolio. Produk seperti SMIF yang menawarkan pendapatan bulanan secara konsisten dapat menjadi solusi strategis. (rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral