- Istimewa
Tak Terima Ajaib Sekuritas Sebut Tak Ada Kejanggalan dalam Kisruh Transaksi Rp1,8 Miliar, Investor: Bohong Besar!
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus sengkarut investasi yang viral antara Ajaib Sekuritas dan investor asal Bali bernama I Nyoman Tri Atmajaya Putra masih memanas.
Belum lama ini, Direktur Utama Ajaib Sekuritas Juliana telah buka suara terkait sengkarut transaksi saham senilai Rp 1,8 miliar yang viral di media sosial.
Secara terbuka, Juliana menegaskan bahwa berdasarkan hasil investigasi internal pihak Ajaib, tidak ditemukan adanya kejanggalan dalam proses maupun hasil transaksi yang dilakukan Nyoman.
Ia juga menjelaskan bahwa nasabah tersebut memang aktif bertransaksi hingga miliaran dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami telah melakukan penelusuran menyeluruh terhadap transaksi yang dimaksud dan tidak menemukan indikasi adanya kejanggalan. Selama beberapa tahun terakhir, nasabah bersangkutan telah aktif bertransaksi dalam jumlah miliaran rupiah, dengan portofolio saham yang juga bernilai lebih dari Rp1 miliar," ujar Juliana dalam pernyataan resminya yang diunggah di akun Instagram Ajaib, dikutip Selasa (8/7/2025).
Terkait tanda tanya soal bagaimana nasabah bisa melakukan transaksi senilai lebih dari Rp1 miliar, Juliana menilai bahwa itu sejalan dengan nilai portofolio saham Nyoman yang memang besar.
Juliana juga yakin bahwa transaksi itu melalui proses otentikasi di perangkat ponsel (trusted device) yang terdaftar di sistem Ajaib.
"Kami juga tidak menemukan kejanggalan apapun dalam prosesnya. Sebab, transaksi tersebut telah melewati proses konfirmasi di handphone beliau," jelasnya.
Bantahan Keras Investor
Terkait respons Dirut Ajaib, Nyoman membantahnya dengan keras. Ia menjelaskan bahwa pola transaksi yang dilakukannya setiap hari selalu konsisten.
Nyoman justru heran dengan pernyataan dirut yang mendasarkan transaksi tersebut wajar lantaran portofolionya sebagai nasabah saat ini sudah miliaran.
"Lalu karena kebetulan sekarang nilai portofolio saya sudah miliaran, yang saya kumpulkan dengan disiplin nabung selama 3 tahun lebih, kok logikanya jadi dibalik? Transaksi abnormal ini dianggap wajar?" ujar pria yang disapa Niyo tersebut.
Lebih lanjut, Niyo menjelaskan bahwa tidak pernah ada konfirmasi yang diterima soal pre-order senilai Rp1,8 miliar.
Ia tetap tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah merasa melakukan transaksi besar tersebut.