news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi - Harga minyak dunia turun.
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock/aa.

Sempat Melonjak karena Serangan AS, Harga Minyak Kini Terjun Bebas 6%

Harga minyak jatuh 6% setelah AS umumkan gencatan senjata Israel-Iran. Sebelumnya sempat melonjak akibat serangan ke fasilitas nuklir Iran.
Rabu, 25 Juni 2025 - 09:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Harga minyak global anjlok hingga 6% pada Selasa (25/6/2025), hanya dua hari setelah sempat melonjak tajam akibat serangan militer Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran.

Penurunan tajam sebanyak 6% ini terjadi usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran, meski kedua negara masih saling tuding melanggar kesepakatan.

Kabar gencatan senjata langsung meredakan kekhawatiran pasar akan potensi terganggunya pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah—pusat produksi energi dunia.

“Pasar menyambut baik gencatan senjata. Artinya, pasokan minyak global kemungkinan tidak terganggu besar,” ujar Talley Leger, Kepala Strategi Pasar Wealth Consulting Group.

Harga Minyak Langsung Terjun

  • Brent Crude turun 6,1% ke $67,14 per barel

  • WTI (West Texas Intermediate) turun 6% ke $64,37 per barel

Sehari sebelumnya, kedua kontrak telah jatuh lebih dari 7%, setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam lima bulan.

Koreksi ini mencerminkan kecepatan pasar dalam bereaksi terhadap perkembangan geopolitik. Volatilitas tinggi membayangi pasar energi selama konflik Israel-Iran berlangsung selama 12 hari terakhir.

Dari Ketegangan ke Harapan

Serangan balasan AS terhadap infrastruktur nuklir Iran pada akhir pekan lalu sempat memicu lonjakan harga minyak, karena memunculkan potensi gangguan serius pada pasokan.

Namun, setelah gencatan senjata diumumkan oleh Trump pada Senin malam, pelaku pasar mulai menarik napas. Meski masih terjadi pelanggaran di lapangan, investor melihat inisiatif damai ini sebagai sinyal awal stabilisasi.

Apa Selanjutnya?

Jika situasi Timur Tengah terus membaik, tekanan terhadap harga minyak diperkirakan berkurang. Namun, ketidakpastian politik masih membayangi, dan volatilitas pasar komoditas bisa kembali meningkat sewaktu-waktu.

Minyak dunia memang anjlok, tapi belum tentu stabil. Pasar masih menanti apakah gencatan senjata benar-benar akan bertahan—atau hanya jeda dalam konflik berkepanjangan. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral