news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di kantor pusatnya di Washington.
Sumber :
  • ANTARA

IMF Peringatkan Dampak Luas Serangan AS ke Iran: Bukan Hanya Soal Energi

IMF mewanti-wanti bahwa serangan udara AS ke Iran bisa berdampak lebih luas dari sektor energi, menambah tekanan pada prospek pertumbuhan global yang sudah rapuh.
Senin, 23 Juni 2025 - 14:07 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.comKetegangan geopolitik yang meningkat tajam di Timur Tengah kini mendapat sorotan serius dari lembaga keuangan internasional.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan peringatan bahwa serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran berpotensi menimbulkan dampak ekonomi global yang jauh lebih luas — melampaui sekadar gejolak di sektor energi.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa konflik ini menambah satu lagi elemen ketidakpastian di tengah situasi global yang memang sudah rapuh. Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Senin (28/6/2025), ia menegaskan:

“Kami melihat ini sebagai sumber ketidakpastian lain dalam lingkungan yang sangat tidak pasti.”

Gejolak Energi Bisa Menjalar ke Pertumbuhan Global

Menurut Georgieva, dampak langsung dari konflik AS-Iran memang paling terasa di pasar energi, yang mana IMF terus pantau dengan ketat. Namun, ia juga menekankan potensi dampak sekunder dan tersier, yang dapat merembet ke sektor lain dan bahkan menekan laju ekonomi global.

“Misalnya, jika ada lebih banyak pukulan yang mempengaruhi prospek pertumbuhan di negara-negara ekonomi besar, maka dapat memicu revisi ke bawah terhadap proyeksi pertumbuhan global,” ujarnya.

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Harga minyak global langsung bereaksi keras terhadap serangan militer AS. Minyak mentah Brent sempat melonjak 5,7% menjadi US$81,40 per barel di awal sesi perdagangan Asia pada hari Senin, sebelum kemudian memangkas sebagian dari kenaikannya di tengah volatilitas tinggi.

Tekanan Tambahan terhadap Ekonomi Dunia

Konflik bersenjata ini datang pada saat ekonomi global masih berjuang menghadapi perlambatan. IMF sebelumnya telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dalam laporannya pada April, menyusul kekhawatiran soal restrukturisasi rantai pasok dan arah ulang perdagangan global yang didorong oleh kebijakan proteksionisme AS.

Georgieva menyebut tren pelemahan ekonomi itu masih terus berlanjut:

“Dua kuartal pertama tahun ini masih menunjukkan tren yang sama. Meskipun dunia mungkin bisa menghindari resesi, namun tingkat ketidakpastian yang tinggi terus menahan prospek pertumbuhan ke depan.”

Dunia Bersiap Hadapi Respons Iran

Di sisi lain, dunia kini berada dalam posisi siaga. Serangan udara AS yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas nuklir Iran memicu kekhawatiran baru di kalangan pedagang energi dan para pembuat kebijakan di berbagai negara. Respons Iran — yang masih belum diumumkan secara resmi — menjadi variabel kunci berikutnya yang bisa memicu eskalasi lanjutan atau stabilisasi.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral