- ANTARA
Ekonom Sebut Ada Peluang Penguatan Rupiah Pekan Ini, Berikut Analisisnya
Berbeda dengan Fikri, Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memproyeksikan suku bunga The Fed akan tetap bertahan di kisaran 4,25-4,50 persen pada pertemuan FOMC Juni 2025.
Menurutnya, The Fed masih mengantisipasi dampak kebijakan Trump, terutama dampak kenaikan tarif barang impor terhadap tekanan inflasi AS. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada Mei 2025 yang sebesar 2,4 persen yoy dinilai belum cukup kuat untuk menjadi alasan pelonggaran suku bunga.
“Ini yang kemungkinan, kalau saya melihat The Fed masih akan tetap menjaga untuk tetap melakukan kebijakan suku bunga yang stabil di level 4,5 persen,” ujar Myrdal saat dihubungi terpisah.
Pada pekan ini, sejumlah bank sentral berbagai negara akan menetapkan kebijakan moneternya, tidak hanya BI dan The Fed, melainkan juga Bank of England (BoE), People's Bank of China (PBoC), hingga Bank of Japan (BoJ).
Terkait dengan BoJ, Myrdal menilai bahwa seharusnya terdapat ruang kenaikan suku bunga mengingat volatilitas yen Jepang yang tinggi. Namun, BoJ tampaknya akan mengambil langkah aman dengan mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen.
“Kelihatannya mereka ambil aman. Mereka juga ingin mendorong supaya ekonomi Jepang itu tetap tumbuh kondusif, sehingga kelihatannya masih akan menjaga suku bunga BoJ di level sekitar 0,5 persen,” kata Myrdal.