news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono..
Sumber :
  • Kementan

RI Mau Ekspor Beras 2.000 Ton per Bulan ke Malaysia, Cadangan Nasional Diklaim Tetap Aman

Meski volume ekspor ke Malaysia rencananya sangat besar, Kementan mengklaim tidak akan mengganggu cadangan beras untuk kebutuhan dalam negeri.
Jumat, 13 Juni 2025 - 19:54 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia bakal mengekspor beras sebanyak 2.000 ton per bulan ke negara tetangga dekat, Malaysia.

Rencana ekspor ini berasal dari stok beras yang dikelola Perum Bulog, yang setiap harinya digadang mampu menyerap hingga puluhan ribu ton beras dari petani.

Kementerian Pertanian mengungkap bahwa rencana ini telah dibicarakan bersama pelaku usaha dari Negeri Jiran.

Meski volume ekspor tersebut terbilang besar, Kementan mengklaim tidak akan mengganggu cadangan beras untuk kebutuhan dalam negeri.

Pasalnya, Ekspor hanya akan dilakukan jika pasokan di dalam negeri dinilai telah cukup.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa rencana ekspor tidak akan mengganggu stabilitas pasokan nasional.

"InsyaAllah aman," kata Wamentan di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Ia menjelaskan, stok yang akan diekspor berasal dari cadangan Bulog, yang memiliki kemampuan menyerap antara 12 ribu hingga 20 ribu ton beras setiap harinya.

Menurut Sudaryono, pemerintah telah siap untuk menyalurkan beras ke Malaysia dan tengah menunggu langkah lanjutan dari pihak pengimpor.

"Setiap hari aja Bulog itu ngambil sekitar 12 ribu, 15 ribu, 20 ribuan ton satu hari beras," ujar Wamentan.

"Kita nunggu dari mereka sih, kita sifatnya kan stand by ya. Kita udah siap, waktu kita ketemu dengan mereka juga kita sampaikan."

"Pelaku usahanya yang mau melakukan impor juga udah ketemu saya juga. Saya sampaikan isunya, bolanya di mereka," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa selain Malaysia, Indonesia juga terbuka untuk mengekspor beras ke negara-negara ASEAN lainnya.

“Arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kalau negara sahabat, negara tetangga apalagi, butuh beras, akan kami siapkan,” ucap Amran.

Namun, Amran menegaskan bahwa ekspor hanya akan dilakukan setelah kebutuhan dalam negeri benar-benar aman.

“Pasti, pasti prioritas di dalam negeri dulu,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa kerja sama ekspor beras ke Malaysia dilakukan melalui skema bisnis ke bisnis (business to business/B-to-B).

Rencana ekspor 2 ribu ton beras setiap bulan itu setara 24 ribu ton per tahun. Soal waktu pelaksanaannya, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada kesepakatan pelaku usaha. (ant/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral