- istimewa
Bursa Saham India Melejit Usai Gencatan Senjata dengan Pakistan, Nifty dan Sensex Naik Lebih dari 2,5%
Jakarta, tvOnenews.com – Pasar saham India melonjak lebih dari 2,5% pada perdagangan Senin pagi (9/5) menyusul tercapainya gencatan senjata antara India dan Pakistan, mengakhiri empat hari konflik militer yang disebut sebagai yang terburuk dalam hampir tiga dekade terakhir.
Melansir dari Reuters, indeks acuan Nifty 50 dan BSE Sensex masing-masing naik ke level 24.700,05 dan 81.689,46 pada pukul 10:15 waktu India (IST), menghapus kerugian 1,5% yang terjadi sejak India melancarkan serangan ke wilayah Pakistan pada Rabu sebelumnya.
Ketegangan Terburuk dalam 30 Tahun Terakhir
Ketegangan meningkat tajam sejak serangan militan yang menewaskan 26 orang di Kashmir, yang mendorong India melakukan serangan militer terhadap sembilan lokasi di Pakistan. Serangan tersebut memicu respons balasan dari Pakistan, memperburuk eskalasi menjadi konfrontasi langsung antarmiliter.
Setelah empat hari ketegangan memanas, kedua negara akhirnya menyepakati gencatan senjata pada akhir pekan, meski awalnya masih terjadi beberapa pelanggaran kecil. Namun, sejak Minggu malam, situasi di perbatasan dinyatakan relatif tenang, dan sinyal stabilitas mulai terbentuk.
Bursa Saham Merespons Cepat Stabilitas Regional
Pasar saham India langsung merespons positif perkembangan ini. Indeks volatilitas India (India VIX) turun signifikan, mengakhiri reli delapan hari yang mencerminkan ketakutan investor terhadap konflik berkepanjangan.
Sektor-sektor sensitif terhadap risiko geopolitik mencatat pemulihan cepat:
-
Indeks sektor keuangan naik 3,1%
-
Indeks teknologi informasi (TI) meningkat 2,4%
-
Saham pariwisata dan perjalanan, yang sebelumnya terpukul akibat konflik, melonjak hingga 4%
Sementara itu, satu-satunya sektor yang mencatat koreksi adalah pharmaceutical, yang turun 0,7% karena faktor eksternal—yakni rencana Presiden AS Donald Trump menurunkan harga obat resep di AS. Dua emiten besar, Cipla dan Sun Pharma, menjadi satu-satunya saham Nifty 50 yang melemah.
Respons Ekonomi dan Proyeksi Makro
Dalam catatannya, Barclays menyampaikan bahwa selama gencatan senjata tetap dipatuhi oleh kedua negara, proyeksi ekonomi makro India tetap tidak berubah.
“Kami melihat India tetap tumbuh solid di level 6,5% year-on-year pada tahun fiskal 2025–2026, didukung oleh daya tahan terhadap ketidakpastian perdagangan global serta kemajuan signifikan dalam negosiasi dagang dengan pemerintahan AS,” tulis Barclays.