- freepik/fxquadro
Badai PHK Mengancam! Industri TPT Tertekan Gempuran Impor dan Wacana BMAD
Jakarta, tvOnenews.com – Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri tengah menghadapi ancaman serius. Gempuran produk impor yang kian tak terbendung kini diperparah dengan munculnya wacana pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap dua bahan baku strategis: Benang Partially Oriented Yarn (POY) dan Drawn Textured Yarn (DTY).
Ketua Komite Tetap Kebijakan dan Regulasi Industri KADIN Indonesia, Veri Anggijono, memperingatkan bahwa dampak kebijakan ini bisa sangat fatal. Menurutnya, lebih dari 5.000 produsen lokal serta sekitar 1 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggantungkan hidup dari sektor ini terancam bangkrut.
"Industri tekstil kita saat ini sedang lesu akibat gempuran tekstil impor. Jika BMAD terhadap POY dan DTY diberlakukan, ini bukan hanya menambah beban, tapi bisa jadi pukulan terakhir bagi industri TPT kita," ujar Veri dikutip Rabu (8/5/2025).
POY dan DTY sendiri merupakan komponen vital dalam rantai pasok tekstil, terutama bagi produsen berbasis poliester. Ketersediaan bahan baku ini di dalam negeri masih sangat terbatas, sehingga industri nasional terpaksa bergantung pada impor. Dengan adanya BMAD, harga bahan baku diprediksi melonjak drastis, yang tentu akan memicu lonjakan biaya produksi dan menekan daya saing produk lokal.
"Kalau harga benang naik karena beban BMAD, industri tidak bisa lagi menjual kain dengan harga yang kompetitif. Akibatnya, pabrik-pabrik akan menutup operasional dan gelombang PHK akan menjadi tak terhindarkan," imbuh Veri.
Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Menurutnya, BMAD untuk POY dan DTY semestinya ditetapkan sebesar nol persen demi menjaga keberlangsungan industri tekstil dalam negeri.
"Kami memohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk mempertimbangkan kembali wacana ini. Pemerintah harus menjamin ketersediaan bahan baku utama tekstil, bukan malah membebani dengan kebijakan protektif yang belum tepat sasaran," tegas Veri.
Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, sektor industri TPT menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional yang menciptakan jutaan lapangan kerja. Oleh karena itu, setiap kebijakan fiskal dan perdagangan yang menyangkut bahan baku industri harus dibuat dengan memperhatikan dampak riil terhadap pelaku usaha, terutama skala kecil dan menengah yang paling rentan terhadap tekanan biaya.