news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Harga obat dan alat-alat kesehatan di dalam negeri diketahui jauh lebih mahal 300-500 persen.
Sumber :
  • ANTARA

Pakar UGM: TKDN Jadi Benteng Industri Alkes RI Hadapi Serbuan Impor dari Perang Tarif AS-China

Pakar UGM sebut TKDN penting jaga industri alat kesehatan nasional dari dampak perang tarif AS-China. Pemerintah diminta perkuat kebijakan substitusi impor.
Senin, 5 Mei 2025 - 13:38 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Ketegangan dagang global, khususnya antara Amerika Serikat dan China, mulai menimbulkan efek domino pada pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dipandang sebagai instrumen kunci untuk melindungi industri alat kesehatan (alkes) nasional dari potensi membanjirnya produk impor.

Hal ini disampaikan Guru Besar UGM Laksono Trisnantoro, dalam webinar yang membahas dampak kuota impor terhadap sektor kesehatan Indonesia, Senin (5/5/2025).

“Mungkin China akan mengalihkan pasarnya itu ke negara lain, termasuk Indonesia. Kalau keran impor dibuka, alkes dari luar bisa leluasa masuk,” ujar Laksono.

Pasar RI Terancam Jadi Sasaran Produk Murah

Laksono menjelaskan, skenario perang tarif AS-China berisiko menjadikan Indonesia sebagai target limpahan ekspor dari negara-negara produsen besar seperti China, terutama untuk produk alkes berharga murah. Tanpa kebijakan perlindungan yang kuat, industri dalam negeri bisa tergilas oleh persaingan harga.

“Alkes itu industri kompleks, dari hulu sampai hilir. Jika pasar dalam negeri tidak dilindungi, sektor hulu seperti logam, plastik, dan bahan biologis ikut terdampak,” jelasnya.

TKDN dan Substitusi Impor Harus Dipertahankan

Dalam pandangannya, sertifikasi TKDN yang saat ini menjadi syarat pengadaan produk alkes harus terus diperkuat dan tidak dikendurkan porsinya. Ia juga mendorong pemerintah melanjutkan program substitusi impor sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun kemandirian industri alkes nasional.

“Kegaduhan global ini bisa jadi momentum untuk perbaikan, asal kita serius memperkuat industri dalam negeri,” tegas Laksono.

Industri Alkes RI Tumbuh, Tapi Rawan Guncangan

Kementerian Perindustrian mencatat, ekspor alkes nasional mencapai US$ 273 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun pada 2024. Di sisi lain, transaksi produk alkes lokal dalam e-katalog meningkat hingga 48 persen.

Data Sistem Industri Nasional (SINAS) menunjukkan ada 393 perusahaan alkes aktif, sementara 2.505 sertifikat TKDN telah diterbitkan dan masih berlaku untuk berbagai produk kesehatan.

Namun demikian, bila produk impor dari China dan negara lain masuk tanpa kendali akibat perang tarif, maka nilai tambah dan daya saing industri nasional terancam melemah. (ant/nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral