news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pelemahan rupiah kali ini disebabkan oleh dinamika global..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar

Rupiah Tembus Rp16.829 per Dolar AS, Sri Mulyani Berkilah Ini Bukan Salah Fundamental Ekonomi RI

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pelemahan bukan cerminan dari rapuhnya ekonomi nasional, melainkan akibat tekanan dinamika global.
Rabu, 30 April 2025 - 14:53 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dan kini menembus level Rp16.829 per US$ pada akhir Maret 2025.

Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pelemahan ini bukan cerminan dari rapuhnya ekonomi nasional, melainkan akibat tekanan dinamika global.

“Movement (pergerakan) nilai tukar rupiah yang melemah mencerminkan dinamika global dan tidak selalu sama atau identik dengan fondasi fundamental Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Maret 2025, di Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang Januari–Maret 2025 tercatat sebesar Rp16.443 per US$. Angka ini jauh dari target asumsi makro APBN 2025 yang dipatok pada Rp16.000 per US$.

Sri Mulyani menjelaskan, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan oleh The Fed sejak 2024 tak kunjung terealisasi karena inflasi masih tinggi dan pasar tenaga kerja AS tetap solid.

“Jadi The Fed lebih hati-hati menurunkan suku bunga, dan ini menyebabkan capital flow (aliran modal) ke AS dan menyebabkan DXY (indeks dolar AS) menguat,” papar Sri Mulyani.

Tekanan terhadap rupiah semakin berat sejak Donald Trump kembali memimpin AS dan meluncurkan kebijakan tarif resiprokal ekstrem terhadap sekitar 70 negara mitra dagang.

Kebijakan proteksionis Trump ini menimbulkan ketegangan di pasar global dan membuat mayoritas mata uang dunia melemah terhadap dolar AS—termasuk rupiah.

Dengan kondisi global yang serba tak pasti, Sri Mulyani meminta agar pelemahan kurs tak langsung dimaknai sebagai sinyal bahaya dari kondisi ekonomi dalam negeri. (agr/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral