- PLN
Panas Dugaan Manipulasi Keuangan PLN Rp18 Triliun, Begini Bantahan Perusahan Listrik Negara soal Tudingan ETOS
“Jadi secara prinsip tidak ada manipulasi data, dan menurut kami tuduhan itu tidak berdasar ya, jadi tidak ada manipulasi sama sekali terhadap laporan keuangan,” tambahnya.
Ia menegaskan, dalam prinsip akuntansi, aset langsung dicatat begitu diterima meski belum dibayar. Dalam sistem pembukuan PLN, aset yang belum dibayar akan diimbangi dengan pencatatan sebagai utang. Karena itu, tidak ada kejanggalan dalam pencatatan selisih tersebut.
“Jadi prinsipnya begini, aset itu kita peroleh, iya. Prinsipnya begitu kita terima, itu kita langsung catat sebagai aset, karena belum kita bayar tapi sudah kita peroleh, artinya sudah transfer dari pihak ketiga ke kita, kita catat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nurasnidah menyebut bahwa seluruh aset yang dipermasalahkan masih tercatat dan dapat dilacak dalam laporan keuangan PLN.
Ia juga menyampaikan, pemahaman mengenai aset harus mempertimbangkan jenis-jenis aset jangka panjang yang dimiliki perusahaan seperti pembangkit, transmisi, distribusi, hingga aset pendukung.
"Masih tetap dicatatkan. Dan masih bisa dilihat. Ya, masih dicatat."
Sebelumnya, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Iskandarsyah menyampaikan tudingan serius bahwa PLN melakukan praktik manipulasi laporan keuangan selama 2021-2023 yang mengakibatkan potensi kerugian negara hingga Rp18 triliun.
Dalam forum yang sama, di hadapan Refly Harun dan Nurasnidah, Iskandarsyah menegaskan bahwa tudingan tersebut bukan tanpa dasar, melainkan hasil penyelidikan komprehensif tim internal ETOS.
Meski Iskandarsyah belum bisa menyampaikan rincian tuduhan ETOS, tetapi ia berjanji akan menyampaikan ke publik secara terbuka terkait temuan tim-nya tersebut.
"Semua yang saya sampaikan (sebelumnya) yang ada di berita itu benar. Apabila ini sampai ke ranah hukum untuk mempresentasikan maka tim independen kita siap untuk mempresentasikan," tegas Iskandarsyah. (rpi)