- Sekretariat Presiden
Investasi Kuartal I 2025 Tembus Rp465,2 Triliun, PMDN Salip PMA dan Tenaga Kerja Terserap Naik 8,5%
Jakarta, tvOnenews.com - Tren investasi di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 menunjukkan sinyal positif di tengah tekanan global.
Berdasarkan data terbaru, total investasi yang berhasil dihimpun mencapai Rp465,2 triliun, yang turut mendorong penyerapan tenaga kerja sebanyak 594.104 orang di berbagai sektor.
Angka ini mencerminkan pertumbuhan investasi sebesar 2,7% dibandingkan kuartal IV tahun 2024. Sementara itu, secara tahunan (year-on-year), investasi tumbuh hingga 15,9%, menandai perbaikan kinerja ekonomi yang konsisten.
Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah pekerja terserap pada kuartal ini meningkat 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana penyerapan tenaga kerja tercatat sebanyak 547.415 orang.
"Ini merupakan indikator yang sangat positif, terutama di tengah meningkatnya tensi geopolitik dan tantangan ekonomi global. Namun, alhamdulillah, minat investor untuk berinvestasi di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan," kata Rosan Roeslani dalam Konferensi Pers Investasi Kuartal I 2025 pada hari Selasa (29/4/2025).
PMDN Lampaui PMA, Fenomena Tak Biasa
Salah satu kejutan utama dari capaian kuartal I 2025 adalah dominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atas Penanaman Modal Asing (PMA).
PMDN menyumbang Rp234,8 triliun atau 50,5% dari total investasi, sementara PMA berada di angka Rp230,4 triliun atau 49,5%.
Meskipun selisih kontribusi tidak besar, pergeseran ini menarik karena secara historis, PMA hampir selalu dominan. Tahun sebelumnya, misalnya, PMA berkontribusi sebesar 50,7%, sementara PMDN 49,3%.
Penting dicatat bahwa dominasi PMDN kali ini bukan disebabkan oleh turunnya PMA, melainkan karena PMDN melonjak hingga 19,1% secara tahunan, sedangkan PMA juga tetap tumbuh sebesar 12,7%.
Infrastruktur dan Properti Jadi Pemicu Utama
Beberapa proyek strategis menjadi pemicu utama lonjakan PMDN, di antaranya:
-
Proyek jalan tol di Sumatera Utara dan Riau
-
Masuknya laporan investasi baru di sektor properti
-
Ekspansi pelaku usaha domestik di sektor konstruksi dan transportasi
Proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan nilai investasi, tapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru di wilayah yang sebelumnya kurang tersentuh investasi besar.
Luar Jawa Unggul, Tapi Jakarta Melesat
Dari sisi geografis, investasi di luar Pulau Jawa tumbuh 17,4% menjadi Rp235,9 triliun, mewakili 50,7% dari total realisasi investasi nasional.
Sementara di Pulau Jawa, pertumbuhan tercatat 14,3% dengan nilai Rp229,3 triliun, menyumbang 49,3% dari total.
Meskipun kontribusi keduanya nyaris seimbang, pertumbuhan investasi di luar Jawa lebih pesat. Peningkatan ini menunjukkan bahwa strategi pemerataan pembangunan mulai membuahkan hasil.
Namun, di Pulau Jawa sendiri, DKI Jakarta mencatat lonjakan investasi signifikan, terutama dari sektor telekomunikasi dan digitalisasi.
Jawa Barat, yang biasanya menjadi pusat pertumbuhan karena industri manufaktur, sedikit tertinggal dari Jakarta dalam peningkatan nilai investasi pada kuartal ini.
Investasi Capai 24,4% dari Target Tahunan 2025
Hingga akhir kuartal I 2025, capaian realisasi investasi telah menyentuh 24,4% dari total target tahunan nasional. Capaian ini memberikan optimisme kuat bahwa target akhir tahun bisa dicapai, bahkan dilampaui, apabila tren pertumbuhan tetap terjaga.
Keberhasilan ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi terfavorit di kawasan Asia Tenggara, di tengah situasi geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung. (nsp)