- Tangkapan layar YouTube Sinar Music Production
Sound Horeg Diupayakan Dapat HAKI Meski Berisik, Kemenkum Jatim Sebut Kreativitas Anak Bangsa: Kalau Ada yang Terganggu, Dibina
Jakarta, tvOnenews.com - Sound horeg yang belakangan ini terus ramai digemari sebagai hiburan berbasis audio yang marak di Jawa Timur, mulai mendapat perhatian pemangku kepentingan.
Bahkan, fenomena sound horeg diakui sebagai sebagai karya budaya yang potensial untuk dilindungi secara hukum.
Meski sebagian masyarakat tidak menyukai bahkan mencemooh sound horeg sebagai hiburan yang bising dan merugikan orang lain, tapi ada saja yang menyebut bahwa eksistensinya dinilai penting dalam lanskap seni dan kreativitas lokal.
Sound horeg bahkan diklaim berkembang dari sekadar hiburan rakyat menjadi pertunjukan yang memiliki nilai estetika dan teknis tersendiri.
Kini, hiburan audio dengan sound raksasa yang kian menjamur itu dipertimbangkan untuk mendapatkan pengakuan hukum sebagai wujud apresiasi terhadap inovasi komunitasnya.
Langkah ini diinisiasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur (Kemenkumham Jatim), yang melihat potensi sound horeg sebagai bagian dari kekayaan intelektual yang perlu didaftarkan dan dilindungi.
Melihat besarnya minat masyarakat, Kemenkumham Jatim mendorong agar komunitas sound horeg segera difasilitasi dalam proses pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Perlindungan ini dinilai penting agar karya yang lahir dari kreativitas rakyat tidak diambil alih atau disalahgunakan pihak lain.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Haris Sukamto, menyatakan bahwa desain dan sistem kerja sound horeg mengandung unsur teknis yang memenuhi syarat perlindungan hukum.
“Kan itu ada komponen kesistemannya di sana. Nanti tinggal kita arahkan. Saya akan sowan juga silaturahmi dengan Mas Brewo dan tim komunitas lain bisa ngumpul bareng. Karya-karya itu harus dihargai,” ujar Haris dikutip dari VIVA Jatim, Rabu (23/4/2025).
Sebagai informasi, Sound Horeg merupakan sistem audio besar yang dirancang untuk menghasilkan suara bertenaga tinggi.
Umumnya, perangkat ini dipasang di atas kendaraan atau panggung berjalan dengan susunan speaker yang presisi, sehingga mampu menjangkau pendengar hingga radius yang luas.
Hiburan ini diyakini berawal dari Kota Malang sekitar tahun 2014, dan sejak itu terus berkembang di berbagai daerah di Jawa Timur serta merembet ke Jawa Tengah.