Sinergi SGN dan Serikat Pekerja Jadi Kunci Menuju Swasembada Gula 2028

Surabaya, tvOnenews.com – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) terus memperkuat langkah transformasi menuju swasembada gula nasional.

Bersama Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPBUN) SGN, perusahaan pelat merah ini menggalang kekuatan internal untuk mendukung program pemerintah mencapai target produksi gula nasional sebesar 3,38 juta ton pada 2028.

"Manajemen PT Sinergi Gula Nusantara bersama seluruh jajaran serikat pekerja berkomitmen penuh untuk mewujudkan swasembada gula," ujar Direktur Utama SGN, Mahmudi, di Surabaya, Senin (21/4).

Transformasi Internal Jadi Fokus

SGN dan serikat pekerja fokus memperkuat transformasi internal perusahaan melalui penataan organisasi, efisiensi operasional pabrik, serta penyusunan sistem kerja dan formasi SDM yang lebih adaptif. Langkah ini dinilai penting untuk mempercepat proses industrialisasi tebu nasional.

Selain itu, perusahaan juga melakukan harmonisasi sistem remunerasi berbasis person grade, pelatihan dan asesmen kompetensi karyawan, serta integrasi sistem informasi SDM untuk mendukung budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

“Kolaborasi ini adalah fondasi dalam membangun industri gula yang tangguh dan mandiri,” tegas Mahmudi.

Aktivasi Pabrik Gula Lama dan Target Giling 13,6 Juta Ton

SGN juga akan mereaktivasi sejumlah pabrik gula (PG) yang selama ini belum produktif. Di antaranya adalah PG Bone di Sulawesi yang akan mulai beroperasi kembali pada 2025, serta PG Sei Semayang di Sumatera Utara yang dijadwalkan aktif kembali pada 2026. Selain itu, SGN juga melakukan penataan di PG Tasikmadu, PG Pangka, dan PG Olean.

Target musim giling 2025 pun ditingkatkan. SGN menargetkan bisa menggiling hingga 13,6 juta ton tebu, naik 10 persen dari realisasi tahun lalu sebesar 12 juta ton. Dengan kapasitas tersebut, SGN menargetkan produksi gula mencapai 1.011.000 ton tahun ini.

Dukungan Penuh Serikat Pekerja

Ketua SPBUN SGN, Muchammad Rofi, menyatakan bahwa serikat pekerja siap mendukung seluruh kebijakan perusahaan. Ia menegaskan bahwa hubungan antara pekerja dan manajemen bukanlah rivalitas, melainkan kemitraan strategis.

"Serikat pekerja bukan berhadapan sebagai rival, tapi bersinergi. Kami menjadikan diskusi sebagai ruang utama memperjuangkan kesejahteraan karyawan sembari memastikan keberlangsungan perusahaan,” ucap Rofi.

Diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023, target swasembada gula nasional dipatok tercapai pada tahun 2028. Produksi gula Indonesia sendiri diproyeksikan mencapai 2,6 juta ton pada 2025 sebagai tahapan menuju swasembada. (ant/nsp)