news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mobil listrik.
Sumber :
  • Istimewa

LG Cabut Investasi Rp130 Triliun dari Proyek Pabrik Baterai EV di Indonesia, Ada Masalah Apa?

Menurut laporan kantor berita Yonhap, Konsorsium Korsel yang dipimpin LG membatalkan investasi proyek pabrik kendaraan listrik di Indonesia karena masalah iklim investasi.
Sabtu, 19 April 2025 - 21:27 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Rencana besar konsorsium asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia dikabarkan batal diwujudkan.

Konsorsium Korea Selatan itu disebut menarik diri dari proyek rantai pasok baterai EV yang nilainya semula ditaksir mencapai 11 triliun won atau sekitar Rp130,7 triliun.

Menurut laporan dari kantor berita Yonhap yang dikutip pada Jumat (18/4), keputusan tersebut itu diambil setelah melalui proses evaluasi internal dan diskusi dengan pihak pemerintah Indonesia.

Konsorsium memutuskan untuk menarik diri dari proyek tersebut karena dinamika baru dalam pasar kendaraan listrik.

Salah satunya adalah fenomena "jurang EV", yakni situasi melambatnya pertumbuhan permintaan kendaraan listrik di tingkat global.

"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution, dikutip dari Antara, Sabtu (19/4/2025).

"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," katanya.

Perubahan peta industri kendaraan listrik global disebut menjadi alasan utama penghentian proyek ini.

Proyek yang sebelumnya digadang-gadang sebagai tonggak kerja sama strategis antara Indonesia dan Korea Selatan itu kini dihentikan di tengah melambatnya permintaan pasar EV secara global.

Konsorsium yang mencakup LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, serta sejumlah mitra lain, sejatinya telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah BUMN untuk membangun rantai pasokan baterai EV dari hulu hingga hilir.

Rencana besar ini mencakup seluruh proses produksi, mulai dari pengadaan bahan baku, pembuatan prekursor, bahan katode, hingga manufaktur sel baterai di dalam negeri.

Sebagai catatan, Indonesia memiliki posisi strategis dalam industri EV karena merupakan produsen nikel terbesar di dunia, yang merupakan material penting dalam komponen baterai kendaraan listrik.

Jika benar LG dan mitra menarik diri, maka tantangan Indonesia menghadapi tantangan baru lagi dalam dalam menarik investasi sektor EV yang tengah berkembang.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral