news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • tvonenews.com/Abdul Gani Siregar

Menteri ESDM Janji Beri Insentif Mobil Hidrogen Jika Ada Investor Masuk: Semakin Murah Semakin Baik

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa skema pengembangan mobil hidrogen kemungkinan besar akan mengikuti pola masuknya mobil listrik ke Tanah Air.
Selasa, 15 April 2025 - 19:31 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah membuka peluang pemberian insentif bagi perusahaan mana saja yang mau mengembangkan mobil hidrogen di Indonesia.

Namun, pemberian insentif ini akan dilakukan apabila ada investor yang serius masuk ke sektor tersebut.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menyatakan pihaknya sedang menjajaki ketertarikan para pelaku usaha yang ingin berinvestasi dalam teknologi mobil hidrogen.

Bahlil mengatakan, Pemerintah siap memberikan dukungan kebijakan jika investasi itu dinilai layak dan potensial.

“Kami lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi (hidrogen). Kami minta proposal mereka. Kalau oke, kami akan jalankan (skema insentifnya),” ucap Bahlil seusai membuka acara Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Ia menambahkan, skema pengembangan mobil hidrogen kemungkinan besar akan mengikuti pola masuknya mobil listrik ke Tanah Air beberapa tahun lalu.

Kala itu, pemerintah turut andil mendorong kehadiran Hyundai melalui pembangunan pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.

“Nanti tinggal lihat, variabel mana yang pemerintah bisa hadir untuk memberikan insentif agar memungkinkan dia melakukan investasi,” lanjutnya.

Hingga kini, belum ada regulasi khusus yang mengatur ekosistem kendaraan hidrogen. Hal ini dikarenakan teknologi hidrogen masih terbilang baru di Indonesia dan membutuhkan proses pengkajian lebih dalam.

Menurut Bahlil, penyusunan kebijakan akan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kesiapan pasar serta minat investor.

Proses pembentukan regulasi juga akan melibatkan diskusi dengan pelaku industri yang sudah memahami sektor hidrogen.

“Nanti penyesuaiannya win-win. Kami maunya kompetisi. Semakin murah, semakin baik. Kami akan melakukan pemetaan,” ujarnya.

Pernyataan ini disampaikan Bahlil sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan energi alternatif berbasis hidrogen, yang dianggap sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kedaulatan dan kemandirian energi nasional.

Ia menekankan bahwa hidrogen bisa menjadi bagian dari strategi hilirisasi energi yang tengah digencarkan pemerintah. Salah satu sektor potensial untuk pemanfaatannya adalah transportasi.

Meski demikian, Bahlil menilai tantangan ke depan adalah bagaimana kendaraan berbahan bakar hidrogen bisa bersaing dengan mobil listrik yang lebih dahulu berkembang di pasar global maupun domestik. (ant/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral