- ANTARA
TikTok Masih di Ambang Pisah dengan AS, Trump Tegaskan Kesepakatan “Masih di Atas Meja”
TikTok Bungkam, China Jadi Penentu
Hingga saat ini, TikTok belum memberikan komentar resmi terkait perkembangan terbaru ini. Namun sumber yang dekat dengan investor AS ByteDance mengungkap bahwa negosiasi dan persiapan kesepakatan masih berjalan menjelang tenggat 19 Juni.
Meski begitu, satu hambatan utama masih membayangi: persetujuan dari pemerintah China. Bahkan menurut sumber tersebut, perselisihan tarif antara AS dan China juga harus diselesaikan terlebih dahulu agar kesepakatan ini bisa terealisasi.
Sesuai undang-undang, TikTok diwajibkan untuk menghentikan operasinya di AS paling lambat 19 Januari jika proses divestasi belum selesai. Namun Trump, yang kembali menjabat pada 20 Januari 2025, memilih untuk tidak menegakkan larangan tersebut. Bahkan Departemen Kehakiman pada Januari sempat memberi tahu Apple dan Google bahwa aplikasi TikTok tidak akan dilarang untuk sementara waktu, yang membuat aplikasi itu tetap bisa diunduh di AS.
Nasib TikTok di Amerika Serikat kini berada di ujung tanduk. Meskipun ada kesepakatan potensial untuk memisahkan operasinya dari China, hambatan hukum domestik dan ketegangan geopolitik dengan Beijing menjadi batu sandungan serius.
Tenggat 19 Juni akan menjadi penentu masa depan TikTok di Negeri Paman Sam—antara restrukturisasi besar atau pelarangan total. (nsp)