Article Article
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan sambutan pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, Jakarta, Selasa, (08/04/2025).
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com

Sri Mulyani Bongkar Defisit APBN Awal 2025, Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Trump

Defisit APBN hingga Maret 2025 capai Rp 104,2 triliun atau 0,43% PDB. Pemerintah tarik utang Rp 250 triliun untuk antisipasi dampak kebijakan Trump.
Kamis, 10 April 2025 - 08:18 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Maret 2025. Defisit APBN tercatat sebesar Rp 104,2 triliun, atau setara dengan 0,43% dari produk domestik bruto (PDB).

Meski defisit tersebut meningkat, Sri Mulyani menegaskan bahwa angkanya masih jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025, yaitu 2,53% dari PDB, atau sekitar Rp 616,2 triliun.

"APBN didesain dengan defisit 2,53%, ini sesuai dengan undang-undang APBN yang sudah disetujui oleh DPR," kata Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/4/2025).

Pendapatan dan Belanja Negara

Defisit tersebut muncul dari ketimpangan antara pendapatan dan belanja negara. Hingga Maret 2025, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 516 triliun atau 17,2% dari target Rp 3.005 triliun, sementara belanja negara mencapai Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari target Rp 3.621,3 triliun.

Pendapatan negara terdiri dari:

  • Penerimaan perpajakan: Rp 400,1 triliun (16,1% dari target Rp 2.490,9 triliun)

    • Pajak: Rp 322,6 triliun (14,7% dari target Rp 2.189,3 triliun)

    • Kepabeanan dan cukai: Rp 77,5 triliun (25,7% dari target Rp 301,6 triliun)

  • Penerimaan negara bukan pajak (PNBP): Rp 115,9 triliun (22,6% dari target)

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:43
03:08
01:08
01:54
06:48
34:36

Viral