- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Bahlil akan Tambah Impor Minyak dan LPG dari Amerika, Bentuk Nego Tarif Trump: Semua Ada Cara untuk Menghitung
“Tidak disetop, volumenya yang mungkin dikurangi,” ujar dia.
Dengan demikian, peningkatan impor dari Amerika Serikat tidak menambah total impor migas, melainkan mengalihkan sebagian volume dari negara lain ke AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya juga menegaskan bahwa kebijakan alih impor ini tidak akan berdampak pada struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menanggapi kemungkinan perluasan jenis energi yang diimpor dari AS, Bahlil menepis wacana pengadaan LNG dari negara tersebut. Ia menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini masih terbatas pada minyak dan LPG.
“Komoditas lainnya di sektor ESDM itu belum kami hitung karena belum ada kebutuhan juga. Jadi, soal (rencana impor) LNG, saya ngomongnya (impor) LPG aja,” kata Bahlil.
Sebagai informasi, Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal pada 2 April 2025. Tarif ini diberlakukan secara bertahap, dimulai dari 10 persen untuk seluruh negara sejak 5 April 2025, dan dilanjutkan dengan tarif khusus bagi negara tertentu termasuk Indonesia sebesar 32 persen mulai 9 April 2025 pukul 00.01 EDT (11.01 WIB).
Selain Indonesia, negara-negara ASEAN lain juga terdampak kebijakan ini dengan besaran tarif berbeda, antara lain Filipina (17%), Singapura (10%), Malaysia (24%), Kamboja (49%), Thailand (36%), dan Vietnam (46%). (ant/rpi)